Pesan KakaoTalk Chuu Ex Loona Kepada Manajer Bocor, Sifat Kasar Tuai Sorotan

HARIANTERBIT.com - Pesan KakaoTalk antara Chuu, yang dikeluarkan dari girl grup Loona dan manajer berinisial A telah bocor. Dalam hal ini, A adalah orang yang mengaku telah dihina oleh kata-kata dan tindakan Chuu.

Pada 19 Desember 2022, menurut situs kbizoom, Dispatch mengungkapkan beberapa pesan yang dikirim Chuu ke manajer A.

Menurut laporan tersebut, Chuu menunjukkan bagian dari koreografi untuk lagu baru Loona selama siaran langsung.

Baca Juga: Begini Alasan KPK Belum Ambil Alih Kasus Tambang Ismail Bolong

Karena ini, A mengirim pesan teks ke ibu Chuu yang mengatakan, "Koreografi intinya belum boleh dikeluarkan, apa yang harus saya lakukan?"

Ibu Chuu menangkap pesan teks yang dia tukarkan dengan A dan mengirimkannya ke Chuu. Mengenai hal ini, Chuu bertanya kepada pimpinan agensi, “Siapa yang mengirim pesan teks seperti itu?” Sementara itu, dia mengungkapkan ketidaksenangannya dengan A.

Pada saat itu, Chuu berkata,“Saya tidak akan berpartisipasi dalam album LOONA dan program audisi 'Queendom'“, “Apakah kalian tidak akan menanggapinya?”, “Apakah kalian akan bersatu jika saya mati dan memberitahu semua orang apa sudah terjadi sampai sekarang?”, “Kau sangat menyedihkan“, “Ini adalah peringatan terakhir untukmu”.

Baca Juga: HUT GERAK BS ke-3, Begini Apresiasi Ketua MPR RI Bamsoet

Ketika A tidak membalas, Chuu mengirim serangkaian pesan yang mengatakan "Balas".

Mengenai hal ini, pihak Chuu meminta maaf dan menjelaskan bahwa dia mengeluh kepada A karena konflik dengan agensi Blockberry Creative (selanjutnya disebut sebagai Blockberry) atas penyelesaian semakin intensif.

Sisi Chuu menjelaskan, “A adalah satu-satunya orang yang dapat saya ajak berkomunikasi. Saya tidak marah pada A. Saya marah dengan cara perusahaan dioperasikan.”

Baca Juga: Bawaslu Kena Semprot, Tutup Mata Lihat Pejabat Kampanye Pakai APBN

Dia juga mengatakan dia diabaikan oleh direktur perusahaan. Dia mengaku, “Direktur memperlakukan saya seperti anak kecil. Rasanya seperti mengabaikan orang. Saya terluka dalam keadaan tidak percaya. Saya pikir saya harus berbicara dengan keras agar mereka mau mendengarkan.”

Chuu kemudian meminta maaf, “Itulah mengapa saya pernah berbicara dengan keras. Saya membuat kesalahan karena saya tidak bisa menahannya.”***