Bersikap Tawadhu

- Jumat, 10 Februari 2023 | 06:14 WIB
Bersikap tawadhu atau rendah hati ibarat padi yang kian berisi kian menunduk. (ilustrasi gambar: pixabay)
Bersikap tawadhu atau rendah hati ibarat padi yang kian berisi kian menunduk. (ilustrasi gambar: pixabay)

TAWADHU adalah sikap rendah hati yang selalu merasa kurang, tak henti menuntut ilmu. Ibarat padi makin matang makin merunduk.

Semakin tambah ilmunya semakin tambah pula amalan kebaikannya, kewaspadaannya, kehati-hatiannya dalam bertaqwa pada Allah.

tawadhu adalah ridho jika dianggap mempunyai kedudukan lebih rendah dari yang sepantasnya.

Tawadhu adalah akhlak yang sangat penting dimiliki  setiap insan, sebab sifat ini akan melahirkan berbagai sikap mulia  di tengah masyarakat. 

Baca Juga: Kecolongan Lagi di Kasus Gagal Ginjal Akut, Komisi IX Desak Pembentukan TGIPF

Allah Ta’ala memerintahkan hamba-Nya berhias diri dengan sikap rendah hati. “....berendah hatilah engkau terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hijr: 88).

Tawadhu merupakan sifat nabi, rasul, sahabat nabi, dan orang-orang saleh.

Rasulullah tidak suka disanjung secara berlebihan, bersabda: “Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain.” (HR. Muslim).

Umar bin Khattab pernah berkata “Bersikap tawadhu’-lah  terhadap orang-orang yang mengajari kalian. Janganlah kalian menjadi musuhnya para ulama. Sebab, ilmu kalian tidak akan tegak dengan kebodohan kalian”.

Baca Juga: Merangkak Naik, Juventus Buka Kans ke Eropa

Imam Asy Syafi’i berkata, “Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah menampakkan kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah menampakkan kemuliannya.”

Yang demikian hanya dimiliki orang-orang yang tawadhu, rendah hati (bukan rendah diri). Selalu merasa kurang dalam mencari ilmu  merasa belum cukup  ilmu yang dimiliki.

Rasulullah suka menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, memperbaiki sendiri sendalnya yang rusak, menjahit dan menambal sendiri pakaiannya yang robek.

Rasulullah ketika di rumah  gemar mengerjakan  sesuatu untuk keperluan  keluarga.

Baca Juga: Rekomendasi Film Thailand Terbaik di Netflix

Halaman:

Editor: Yuli Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mewujudkan Kasih Sayang

Jumat, 31 Maret 2023 | 02:27 WIB

Wajibnya Seorang Muslim Mengajak Pada Kebaikan

Kamis, 30 Maret 2023 | 22:53 WIB

Perbuatan Baik Membentengi dari Kehidupan Jahat

Kamis, 30 Maret 2023 | 04:20 WIB

Menjadi Wanita Paling Bahagia

Kamis, 30 Maret 2023 | 03:09 WIB

Hati-Hati Dengan Pujian dan Celaan

Rabu, 29 Maret 2023 | 23:47 WIB

Orang Kikir Takut Miskin

Rabu, 29 Maret 2023 | 23:20 WIB

Hiduplah Sederhana

Rabu, 29 Maret 2023 | 17:35 WIB

Mulianya Rasulullah Terhadap Pembantu

Rabu, 29 Maret 2023 | 16:25 WIB

Pentingnya Iman dalam Islam

Rabu, 29 Maret 2023 | 03:30 WIB

Inspirasi dari Burung Untuk Bertawakal

Rabu, 29 Maret 2023 | 01:04 WIB

Hati-Hati Dengan Amanah

Selasa, 28 Maret 2023 | 23:51 WIB

Ketika Kegalauan Menghadang

Selasa, 28 Maret 2023 | 22:23 WIB

Berprasangka Buruk Disukai Setan

Selasa, 28 Maret 2023 | 15:35 WIB

Wajib Tahu! Sahur Tak Sekedar Makan Tengah Malam

Selasa, 28 Maret 2023 | 10:49 WIB
X