Kunci Kesedihan

- Senin, 30 Januari 2023 | 06:22 WIB
Ilustrasi sedih (Gambar: pixabay)
Ilustrasi sedih (Gambar: pixabay)

SEMUA inamika hidup itu adalah ujian dari Allah Ta’ala. Apakah ia mau bersyukur atau kufur dan mau mengambil pelajaran atau membiarkannya saja.

DR. ‘Aidh al-Qarni, dalam bukunya “La Tahzan” mengingatkan, Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, saling bertolak belakang dan dua pendapat yang saling berseberangan.

Yang baik dengan yang buruk, kebaikan dengan kerusakan, kebahagiaan dengan kesedihan. Dan setelah itu, Allah akan mengumpulkan semua yang baik, kebagusan dan kebahagian itu di surga. Adapun yang buruk, kerusakan akan dikumpulkan di neraka.

Baca Juga: Jelang Tahun Politik, Bareskrim Patroli Siber di Medsos

Maka, jalanilah hidup apa adanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan dan menerawang ke alam imajinasi. Kendalikan jiwa untuk dapat menerima dan menikmatinya, kata DR Aidh al Qarni.

Sedih itu sifatnya manusiawi. Kesedihan dan kegembiraan telah menjadi bagian hidup yang tak dapat dihindari.

Kesedihan dapat menimpa siapa saja apakah orang kaya atau miskin, orang biasa atau pejabat.

Adakalanya sedih berkepanjangan karena ditinggal pergi atau ditinggal sesorang kekasih, suami, isteri, anak yang telah tiada, atau bersedih karena kehilangan jabatan.

Kesulitan ekonomi ditengah gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok pasti dirasakan berat dan membuat hati menjadi resah dan sedih terutama bagi kalangan yang pas-pasan ekonominya. 

Baca Juga: LRT Jabodebek Harus Terkoneksi dengan Berbagai Moda Transportasi

Namun jangan terus berlarut dalam kesedihan yang dapat menganggu aktivitas seperti biasanya. Iblis akan senang mendekati orang yang  tengah bersedih, membisikkan agar menjauhkan dirinya dari  syari’at agama.

Hanya kehidupan kekal di surga yang dijanjikan Allah tak kenal kecemasan, ketakutan dan kesedihan.

Imam Al-Ghazali mengatakan penyebab kesedihan manusia ada empat hal, yaitu: Pertama, karena keinginan yang lebih (syahwat) dalam urusan perut maupun urusan bawah perut.

Uang memang tak menjadi acuan segala-galanya, namun segala-galanya membutuhkan uang. Materi penting, namun jangan sampai membuat pikiran menjadi sinting akibat kerja yang terlalu pontang panting.

Baca Juga: Polri Blokir 20 Rekening Judi Online Mastertogel, Nilai Uangnya Rp 700 Juta

Halaman:

Editor: Yuli Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mewujudkan Kasih Sayang

Jumat, 31 Maret 2023 | 02:27 WIB

Wajibnya Seorang Muslim Mengajak Pada Kebaikan

Kamis, 30 Maret 2023 | 22:53 WIB

Perbuatan Baik Membentengi dari Kehidupan Jahat

Kamis, 30 Maret 2023 | 04:20 WIB

Menjadi Wanita Paling Bahagia

Kamis, 30 Maret 2023 | 03:09 WIB

Hati-Hati Dengan Pujian dan Celaan

Rabu, 29 Maret 2023 | 23:47 WIB

Orang Kikir Takut Miskin

Rabu, 29 Maret 2023 | 23:20 WIB

Hiduplah Sederhana

Rabu, 29 Maret 2023 | 17:35 WIB

Mulianya Rasulullah Terhadap Pembantu

Rabu, 29 Maret 2023 | 16:25 WIB

Pentingnya Iman dalam Islam

Rabu, 29 Maret 2023 | 03:30 WIB

Inspirasi dari Burung Untuk Bertawakal

Rabu, 29 Maret 2023 | 01:04 WIB

Hati-Hati Dengan Amanah

Selasa, 28 Maret 2023 | 23:51 WIB

Ketika Kegalauan Menghadang

Selasa, 28 Maret 2023 | 22:23 WIB

Berprasangka Buruk Disukai Setan

Selasa, 28 Maret 2023 | 15:35 WIB

Wajib Tahu! Sahur Tak Sekedar Makan Tengah Malam

Selasa, 28 Maret 2023 | 10:49 WIB
X