Syukuri Apa Yang Ada

- Sabtu, 28 Januari 2023 | 06:26 WIB
Ilustrasi. (gambar: pixabay)
Ilustrasi. (gambar: pixabay)

INDAH dan dahsyatnya matahari, bulan dan bintang yang memancarkan cahayanya, pergantian siang dan malam masih dapat kita nikmati hari ini.

Hijaunya pepohonan, tumbuhan serta gagahnya gunung dan eloknya lautan dan sungai mempesonakan mata kita.

Ragamnya fasilitas yang diberikan oleh Allah pada tubuh kita, pinjaman nafas dengan menghirup oksigen secara gratis hingga jantung kita tetap berfungsi dan anugerah lainnya yang tak terhitung banyaknya buat manusia.

Namun banyak hamba-Nya yang lalai tidak pandai mensyukurinya. Banyak hamba-Nya yang serakah dengan melampiaskan nafsunya untuk keduniaan dan melupakan akan ahiratnya, tak akan pernah puas dengan takdir yang semuanya atas kekuasaan-Nya.

Baca Juga: Feng Shui, 3 Cara Bersihkan Energi dan Atasi Rintangan di Tahun 2023

Padahal semua anugerah itu pada akhirnya akan luluh-lantak namun manusia lalai.

Meski suatu ketika dibuatlah gempa bumi namun yang diingat dan disadari hanya sesaat, setelah itu melalaikannya lagi tak mensyukuri semua anugerah yang ada.

Benarlah seperti yang diungkapkan dalam lirik lagu d'Masiv berjudul “Jangan Menyerah” Syukuri apa yang ada Hidup adalah anugerah Tetap jalani hidup ini Melakukan yang terbaik Tuhan pasti kan menunjukkan Kebesaran dan kuasanya Bagi hambanya yang sabar Dan tak kenal putus asa.

Baca Juga: Pengunjung Kota Tua Dilarang Merokok, Tapi Belum Ada Sanksi

Jangan menyerah. Jangan menyerah.  Tak ada manusia Yang terlahir sempurna Jangan kau sesali Segala yang telah terjadi Kita pasti pernah Dapatkan cobaan yang berat Seakan hidup ini Tak ada artinya lagi. Syukuri yang ada, hidup adalah anugerah.

Imam al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengatakan bahwa seseorang belum dikatakan bersyukur apabila kenikmatan dari anugerah dan karunia yang diperolehya itu digunakan untuk suatu yang disenangi oleh Allah.

Bukan sesuatu yang disenangi untuk kemanfaatan Dzatnya Allah Ta’ala sendiri karena Allah tak membutuhkannya, melainkan kemanfaatan itu untuk hamba-hambanya belaka.

Baca Juga: IU dan Park Bo Gum Bintangi D

rama Berlatar 1950an, Sutradara dan Penulis Skenario Bukan Kaleng-kaleng

Bersyukur pada Allah  merupakan suatu  keniscayaan.  

Halaman:

Editor: Yuli Terbit

Sumber: Ihya Ulumuddin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mewujudkan Kasih Sayang

Jumat, 31 Maret 2023 | 02:27 WIB

Wajibnya Seorang Muslim Mengajak Pada Kebaikan

Kamis, 30 Maret 2023 | 22:53 WIB

Perbuatan Baik Membentengi dari Kehidupan Jahat

Kamis, 30 Maret 2023 | 04:20 WIB

Menjadi Wanita Paling Bahagia

Kamis, 30 Maret 2023 | 03:09 WIB

Hati-Hati Dengan Pujian dan Celaan

Rabu, 29 Maret 2023 | 23:47 WIB

Orang Kikir Takut Miskin

Rabu, 29 Maret 2023 | 23:20 WIB

Hiduplah Sederhana

Rabu, 29 Maret 2023 | 17:35 WIB

Mulianya Rasulullah Terhadap Pembantu

Rabu, 29 Maret 2023 | 16:25 WIB

Pentingnya Iman dalam Islam

Rabu, 29 Maret 2023 | 03:30 WIB

Inspirasi dari Burung Untuk Bertawakal

Rabu, 29 Maret 2023 | 01:04 WIB

Hati-Hati Dengan Amanah

Selasa, 28 Maret 2023 | 23:51 WIB

Ketika Kegalauan Menghadang

Selasa, 28 Maret 2023 | 22:23 WIB

Berprasangka Buruk Disukai Setan

Selasa, 28 Maret 2023 | 15:35 WIB

Wajib Tahu! Sahur Tak Sekedar Makan Tengah Malam

Selasa, 28 Maret 2023 | 10:49 WIB
X