DI HADAPAN Allah, manusia tak perlu pencitraan karena sekecil apapun yang dilakukan manusia baik perbuatan, perkataan, pikiran dan yang ada dalam hatinya.
Allah-lah yang lebih mengetahui baik buruk manusia. Sejatinya penilaian baik dan buruk manusia hanya dari Allah sedangkan peniliain dari manusia terkadang subyektif.
Tak ada perbuatan manusia yang luput dari pengetahuan Allah karena Allah memang Maha mengetahui.Allah yang menentukan balasan atas perbuatan baik dan buruk manusia.
Baca Juga: David Beckham Foto Bareng Jimin BTS di Fashion Show Dior, Bikin Heboh Jagat Medsos
AA Gymn pernah mengatakan seseorang telah beramal kebaikan yang menurut ukuran manusia kebaikan yang dilakukan itu sangat bernilai namun manakala di dalam hatinya ingin mendapatkan pujian orang maka sia-sialah amalnya itu.
Bahkan bisa terjerumus dalam neraka. Padahal sehebat apapun manusia memuji kita, sebesar apapun manusia memberi penghargaan kepada kita, semua itu tidak ada-apanya dibandingkan dengan penilaian hakiki dari Allah.
Barangsiapa yang mendapat kedudukan tinggi di hadapan Allah, maka sesungguhnya ia akan mendapatkan derajat tinggi pula di hadapan seluruh makhluk.
Kehidupan di dunia ibarat ladang untuk diberi tanaman yang hasilnya untuk bekal menuju akhirat dengan ketaatan sebagaimana air untuk menyiram menghidupkan tanaman itu.
Bagi orang yang hatinya sudah terjerumus dalam lembah kemaksiatan keduniawian dapat diumpamakan sebagai tanah yang tandus yang tidak bisa ditanami benih diatasnya.
Artikel Terkait
Belajar Adab
Bertaubat Bukan Hanya Menyesal
Menuju Bahagia
Takdir Menentukan
Menghujat Perbuatan Tercela