DALAM berinteraksi sosial sering terjadi pembicaraan hangat dan bisa menimbulkan perdebatan, pertengkaran lidah terkadang hingga adu fisik.
Berbantah atau bertengkar berujung pada keluar kata-kata yang tanpa disadari telah menghujat, membuka kekurangan dan kesalahan bahkan menganggap bodoh lawan bicaranya sehingga menyakitkan hati.
Perilaku demikian tercela menurut agama. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang sangat sengit dalam bertengkar” (H.R.Bukhari,At tirmidzi dan Nasa’i).
Dalam pandangan Islam, menghujat dan berkata tidak senonoh sebagai perbuatan tercela.
Baca Juga: Alasan Golkar Gaet Ridwan Kamil
Allah berfirman: “Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya.......” (QS. Al-Nisa:148).
Setiap orang berusaha menutupi kelemahannya. Ketika melihat kesalahan orang lain kita harus berusaha memperbaikinya tanpa harus menyakiti hatinya.
Sepantasnya disadari dan berpikir bagaimana kalau kita berada dalam posisi menjadi orang yang melakukan kesalahan sehingga harus dicela, dihujat. Bagaimana rasanya kalau punggung kita sendiri dicambuk orang lain.
Baca Juga: Inter Bantai Milan Raih Trofi Pertama, Edin Dzeko: Ini Modal Baik!
Dalam Islam dikenal dengan islah yaitu, mendamaikan orang yang bertengkar atau memperbaiki hubungan antara dua orang atau dua kelompok mukmin yang saling membenci, bertengkar yang berujung pada permusuhan.
Artikel Terkait
Mumpung Masih Ada Waktu
Malu Itu Akhlak Mulia
Berbakti kepada Orangtua
Alam Semesta Inspirasi Kehidupan Manusia