IMAM Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengatakan setiap orang yang berhati suci dan berfikiran jernih pasti mengetahui bahwa dunia ini bagaikan ladang untuk diberi tanaman yang dapat dibawa sebagai bekal ke akhirat.
Hati adalah sebagai tanah sedangkan keimanan adalah sebagai benih yang ditanamkan disitu.
Ketakutan kepada siksa Allah serta harapan untuk memperoleh kerahmatan dan kasih sayang-Nya merupakan dua sayap yang dapat digunakan untuk terbang bagi orang-orang yang benar-benar mendekatkan diri dan jiwanya kepada Allah.
Takut kepada Allah ada kalanya karena benar-benar sudah bermakrifat pada sifat-sifat serta dzat Allah. Takut kepada Allah juga karena banyaknya dosa dan maksiat pada Allah.
Baca Juga: 10 Drama Korea dengan Rating Tertinggi Tahun 2022 yang Sayang untuk Dilewatkan
Orang yang paling takut dan paling taqwa kepada Allah adalah orang yang paling mengetahui dan menginsafi keadaan dirinya dan juga tentang siapa Allah itu.
Manakala Allah memberikan ujian, cobaan dan musibah tidak ada yang dapat menolaknya, kata Imam Al Ghazali.
Allah Ta’ala Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah tidak akan membiarkan hambaNya berjalan dalam kebingungan mencari jalan keselamatan, memberikan cahaya dan petunjuk agar selamat.
Kecuali mereka yang menempuh jalan sebaliknya dengan sifat angkuh, menantang dan menolaknya yang hanya akan membuahkan penyesalan yang sangat pedih berjalan dalam kegelapan yang mengerikan dihari akhirat dengan azab-Nya.
Baca Juga: A Man Called Otto, Fiilm yang Cocok untuk Akhir Pekan
Artikel Terkait
Mumpung Masih Ada Waktu
Akhlak Menurut Al-Ghazali
Siang Malam Karunia Allah
Menuju Bahagia