SEBAGAI manusia biasa kita tak luput dari dosa. Ketika akan melakukan perbuatan dosa terjadi pertarungan antara kebaikan dan keburukan.
Jika pada akhirnya secara sadar atau tidak kemudian melakukan dosa kecil hingga dosa besar maka hakekatnya kehendak kita telah dikalahkan oleh nafsu diri sendiri dan bujukan setan.
Manakala menyadari atas dosa-dosanya karena adanya ancaman balasan yang disebutkan Al Qur’an maupun yang diperingatkan Rasulullah maka hamba Allah ini bukan hanya menyesali perbuatannya melainkan harus bertaubat untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Baca Juga: Murah Meriah! Ini 7 Obat Tradisional untuk Maag, No 7 Mengejutkan
Hakekat taubat adalah kembali kepada Allah dengan mengerjakan apa-apa yang dicintai-Nya, kembali dari sesuatu yang dibenci kepada sesuatu yang dicintai.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…...” (QS At-Tahrim: 8).
Bertaubat membutuhkan syarat:
1. Bukan hanya menyesal melainkan berusaha dan bertekad sepenuh hati tidak mengulangi perbuatan dosanya lagi.
2. Taubat dilakukan dengan ikhlas karena Allah bukan karena tujuan duniawi atau ingin dipuji manusia.
Baca Juga: Sampai Nangis, Begini Cerita Kuat Maruf saat Ditelepon Ferdy Sambo