IMAM Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengatakan orang sholeh itu kualitas kebaikannya baru sebatas untuk dirinya sendiri, sedangkan Muslih selain baik pada diri sendiri, kualitas kebaikannya bisa merambah dan bermanfaat bagi orang lain.
Menjadi orang sholeh belum cukup harus menjadi orang yang lebih penting yakni Muslih yakni manusia yang lebih utuh secara pribadi maupun sosial.
Amal perbuatan seseorang bisa diukur dari lahiriyahnya dan akhlaknya.. Kesholehan seseorang bisa dilihat dari ibadah ritualnya seperti shalat dan puasanya, juga amal sholeh sosialnya.
Idealnya seorang muslim menjadi Muslih yakni seorang muslim yang memiliki kesholehan untuk diri sendiri dan kesholehan sosial sehingga kehidupannya lebih bermakna.
Baca Juga: 4 Cara agar Kaya Raya, Gunakan Ilmu Ini!
Rasulullah bersabda: “Muslim yang baik adalah ketika orang lain telah merasa aman dari gangguan lidah dan tangannya” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Suatu ketika seseorang berkata kepada Khalifah Umar:”Alangkah sholehnya orang itu, wudhu’nya sempurna dan sholatnya khusuk.
Mendengar itu Khalifah Umar bertanya:”Apakah engkau tinggal/hidup bersama dengan dia?” Orang itu menjawab:”Tidak!”
Umar bertanya lagi: “Apakah engkau pernah menguji dengan harta?” Orang itu berkata: “Tidak pernah?”
Khalifah Umar berkata:”Betapakah engkau mengatakan sesuatu bahwa dia orang sholeh padahal engkau tidak hidup bersamanya dan bermu’amalah dengannya?”
Artikel Terkait
Kesembuhan Dari Allah
Mengenal Diri Menurut Imam Al Ghazali
Berbakti kepada Orangtua
Alam Semesta Inspirasi Kehidupan Manusia