PADA zaman Rasulullah orang ingin berjihad bukan saja untuk amal kebaikan tapi juga untuk berperang melawan penjajahan.
Dalam Perang Tabuk tahun ke 9 Hijriyah atau 630 Masehi pasukan Muslim menghadapi pasukan Romawi yang pasukannya lebih kuat dari pasukan yang dipimpin Rasulullah.
Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang mempersiapkan Jaisyul ‘Usroh (pasukan perang dalam keadaan sulit), untuknya surga”.
Rasulullah tidak menerima mujahid kecuali mereka yang memiliki kendaraan dan kelengkapan dalam perang ini.
Baca Juga: Menang 7-0 dari Brunei, Manajer Timnas Indonesia Sebut Shin Tae-yong Memiliki Strategi Luar Biasa
Persyaratan itu membuat resah hati Ulbah bin Zaid seorang pemuda miskin dari kalangan Anshor karena bakal tak mungkin bisa ikut dalam peperangan itu.
Romawi merencanakan berperang melawan pasukan Rasulullah karena tidak puas dengan kekalahan Romawi dalam perang Mut’ah.
Romawi ingin menguasai jazirah Arab. Seruan perang dari Rasulullah itu direspon kaum muslimin di Madinah dengan menyerahkan uang, alat perlengkapan perang seperti kuda, pedang, tameng, bajubesi,panah, dan lainnya padahal saat itu ekonomi lesu akibat dahsyatnya musim panas.
Ulbah dari kabilah Aus hanya bisa menyaksikan para sahabat Nabi menyerahkan perlengkapan perang sebagaimana disyaratkan oleh Rasulullah.
Baca Juga: Tamat! Reborn Rich Episode 16: Penuh Haru, Song Joong Ki Mengungkapkan Pemikiran Akhir Miliknya