Mengobati Pujian dan Celaan

- Senin, 12 Desember 2022 | 06:19 WIB
Ilustrasi (pixabay)
Ilustrasi (pixabay)

MERASA takut akan celaan dan ingin selalu dipuji orang lain merupakan sifat yang  tanpa disadari dimiliki oleh kebanyakan orang.

Ketika tidak ada orang lain yang memuji dirinya atau bahkan mencelanya membuat dirinya galau dan kurang percaya diri.

Pendapat orang lain tentang dirinya menjadi lebih penting. Ketika ada orang lain yang tak sepaham maka dirinya kesal, kecewa dan bisa marah.

Terkadang tanpa disadari dia berbohong, membuat gosip bahwa dirinya pintar, hebat, berilmu. Karena tidak ada orang lain yang memuji dirinya merasa tertekan, stres, sedih, kesepian, merasa tak berguna, malas beraktivitas maupun menyalurkan hobinya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 12 Desember 2022: Scorpio, Jauhkan Diri dari Tukang Gosip

Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengatakan bahwa ketakutan adanya celaan dan ingin selalu mendapat pujian itu dapat merusak jiwa dan akhlak.

Penyebab utamanya karena merasa dirinya sempurna tak memiliki kekurangan dan kesalahan.

Untuk mengobatinya, kata Imam Al Ghazali bertanya pada diri sendiri benar atau tidak dirinya hebat atau memang tercela.

Jika benar, misalnya memang kaya, memiliki jabatan maka sadari bahwa sebenarnya pujian seperti itu tidak perlu karena harta atau jabatan itu tak selamanya akan melekat pada dirinya.

Allah Ta'ala berfirman: “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya’: 35).

Baca Juga: SBY dan Megawati Hadiri Malam Resepsi Pernikahan Kaesang-Erina

Menurut Imam Al Ghazali ada tiga perkara datangnya celaan , yakni 1. Benar celaan itu tapi dengan maksud  untuk memberi nasihat, 2  mencela untuk menyakiti hati,  3.Tidak benar celaan itu.

Ketika menyadari bahwa dirinya memang punya cacat dan cela seharusnya bersyukur. Marah atau membalasnya suatu kebodohan.

Kalau orang mencela bertujuan untuk menyakiti hatinya dan celaan itu memang benar maka hendaklah berlapang dada dan berusaha untuk melepaskan diri dan berusaha memperbaiki sifat yang tercela itu.

Rasulullah bersabda:” Ya Allah ampunilah kaumku; ya Allah berilah petunjuk kaumku, sebab mereka itu memang belum mengerti“ (HR Baihaqi).

Halaman:

Editor: Yuli Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ziarah Kubur Ingat Kematian

Minggu, 26 Maret 2023 | 12:54 WIB

Puasa dan Pengendalian Diri

Sabtu, 25 Maret 2023 | 04:33 WIB

Begini Rasullulah Saat Berbuka Puasa

Sabtu, 25 Maret 2023 | 03:11 WIB

Puasa Itu Pengendalian Diri

Sabtu, 25 Maret 2023 | 00:20 WIB

Saling Bermaafan Kapan Saja

Kamis, 23 Maret 2023 | 02:46 WIB

Kucing Tidak Masuk Surga? Jangan Sedih Dulu

Jumat, 17 Maret 2023 | 11:46 WIB

Tolong Menolong

Senin, 13 Maret 2023 | 09:45 WIB

Kejujuran Imam Malik

Selasa, 7 Maret 2023 | 07:44 WIB

Begini Cara Rasulullah Menyambut Ramadhan

Senin, 6 Maret 2023 | 09:47 WIB
X