KEISTIQOMAHAN ternyata merupakan salah satu sifat yang selalu disebut Rasulullah dalam doanya, memohon agar diberi keteguhan hati dan selalu taat kepada Allah agar amalan-amalannya tidak tidak terbuang sia-sia.
'Ya muqollibal quluub, tsabbit qolbii 'ala diinika (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)'.
Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa istiqomah selalu menjalankan perintahNya, menjauhi laranganNya serta tidak menyeketukukan Allah.
Dalam beramal tak hanya mengandalkan jiwa dan pikiran namun juga ketulus ikhlasan agar keistiqomahan dapat diraih.
Baca Juga: Tangis Neymar saat Brasil Dipaksa Kroasia Pulang dari Piala Dunia 2022
Istiqomah adalah upaya seseorang untuk menempuh ajaran agama Islam yang benar dengan tidak berpaling ke kanan maupun ke kiri.
Istiqomah dalam menjalankan semua bentuk ketaatan lahir dan batin dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya. Istiqomah itu konsisten untuk selalu menjalankan dan memegang teguh ajaran Islam agar tidak terhenti ditengah jalan.
Konsekuen dalam beramal lebih dicintai oleh Allah daripada amalan yang sesekali saja dilakukan. Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan,”Amalan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah amalan yang konsekuen dilakukan (kontinu).
Rasulullah melarang memutuskan amalan dan meninggalkannya begitu saja.
Baca Juga: Kisah Cinta Sejak SMP, Buat Ferdy Sambo Percaya Putri Candrawathi Seribu Persen
"Dari ’Aisyah beliau mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walau pun itu sedikit.” (HR Muslim).’
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash mengatakan bahwa Rasulullah berkata padanya,”Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.” (HR: Bukhari).
Amalan yang kontinu dilakukan akan dapat mencegah kejenuhan.
Beramal banyak namun hanya sesekali akan muncul rasa malas, sebaliknya beramal sedikit namun terus menerus melakukannya akan merasa ringan melakukannya.
Baca Juga: Gempa M6,1 Guncang Melonguane Sulut
Artikel Terkait
Mengenal Diri Menurut Imam Al Ghazali
Bahaya Hasad atau Dengki dalam Islam: Penyakit Hati yang Merusak Hubungan Sosial
Wara’ Sarana Mencapai Kenikmatan Beribadah
Semua Diketahui Tiada yang Bisa Ditutupi
Berbakti kepada Orangtua