Senantiasa Istiqomah

Yuli Terbit
- Sabtu, 10 Desember 2022 | 06:39 WIB
Ilustrasi. Berdoa (gambar: freepik)
Ilustrasi. Berdoa (gambar: freepik)

KEISTIQOMAHAN ternyata merupakan salah satu sifat yang selalu disebut Rasulullah dalam doanya, memohon agar diberi keteguhan hati dan selalu taat kepada Allah agar amalan-amalannya tidak tidak terbuang sia-sia.

'Ya muqollibal quluub, tsabbit qolbii 'ala diinika (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)'.

Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa istiqomah selalu menjalankan perintahNya, menjauhi laranganNya serta tidak menyeketukukan Allah. 

Dalam beramal tak hanya mengandalkan jiwa dan pikiran namun juga ketulus ikhlasan agar keistiqomahan dapat diraih.

Baca Juga: Tangis Neymar saat Brasil Dipaksa Kroasia Pulang dari Piala Dunia 2022

Istiqomah adalah upaya seseorang untuk menempuh ajaran agama Islam yang benar dengan tidak berpaling ke kanan maupun ke kiri.

Istiqomah dalam menjalankan semua bentuk  ketaatan lahir dan batin  dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya. Istiqomah itu konsisten untuk selalu menjalankan dan memegang teguh ajaran Islam agar tidak terhenti ditengah jalan.

Konsekuen dalam beramal lebih dicintai oleh Allah daripada amalan yang sesekali saja dilakukan.  Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan,”Amalan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah amalan yang konsekuen dilakukan (kontinu). 

Rasulullah melarang memutuskan amalan dan meninggalkannya begitu saja.

Baca Juga: Kisah Cinta Sejak SMP, Buat Ferdy Sambo Percaya Putri Candrawathi Seribu Persen

"Dari ’Aisyah beliau mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:  Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walau pun itu sedikit.”  (HR Muslim).’

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash mengatakan bahwa Rasulullah berkata padanya,”Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.” (HR: Bukhari).

Amalan yang kontinu dilakukan akan dapat mencegah kejenuhan.

Beramal banyak namun hanya sesekali akan muncul rasa malas, sebaliknya beramal sedikit namun  terus menerus  melakukannya akan merasa ringan melakukannya.

Baca Juga: Gempa M6,1 Guncang Melonguane Sulut

Halaman:

Editor: Yuli Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyalahkan Orang Lain

Senin, 29 Mei 2023 | 06:09 WIB

Menolak Pujian

Minggu, 28 Mei 2023 | 06:12 WIB

Imam Hambali

Sabtu, 27 Mei 2023 | 06:07 WIB

Tiga Syarat Ibadah Diterima Allah

Jumat, 26 Mei 2023 | 05:43 WIB

Celaan dari Lawan

Kamis, 25 Mei 2023 | 09:27 WIB

Delapan Golongan Manusia yang Dicintai Allah

Rabu, 24 Mei 2023 | 05:58 WIB

Wanita Bahagia

Selasa, 23 Mei 2023 | 07:37 WIB

Al Ghazali, Kisah Lalat dan Tinta

Senin, 22 Mei 2023 | 08:17 WIB

Sifat Tamak dan Rakus

Minggu, 21 Mei 2023 | 06:12 WIB

Tiga Kelemahan Manusia

Kamis, 18 Mei 2023 | 05:43 WIB

Menolong Wanita Melahirkan

Rabu, 17 Mei 2023 | 06:22 WIB

Ikhlas Memurnikan Ibadah

Selasa, 16 Mei 2023 | 06:06 WIB

Keutamaan Berjalan Kaki ke Masjid

Sabtu, 13 Mei 2023 | 06:44 WIB

Keteguhan Abu Bakar

Jumat, 12 Mei 2023 | 13:03 WIB

Hidup Itu Sawang Sinawang

Kamis, 11 Mei 2023 | 06:14 WIB

Nafsu Kekuasaan adalah Penyakit Hati

Rabu, 10 Mei 2023 | 06:14 WIB

Pendusta di Sekitar Kita

Selasa, 9 Mei 2023 | 06:17 WIB
X