HARIANTERBIT.com – Setiap orang pasti mati. Ini sudah tertulis di sejumlah ayat dalam Al Quran yang menyebutkan siapapun pasti akan merasakan sakratul maut, yakni berpisahnya ruh dan jasad.
Namun, pernahkah kita berpikir dan memperhatikan terkait hal itu. Umpanya, jika orang terdekat dan tercinta kita meninggalkan kita lebih dulu. Siapa yang akan memandikan jenazahnya, siapa yang akan menyolatkan jenazahnya dan siapa yang akan menguburkannya. Jawabannya adalah kita sendiri.Baca Juga: Melirik Keindahan Sungai Martapura di Film Jendela Seribu Sungai
Lain hal jika kita yang meninggal lebih dulu, siapa yang akan memandikan jenazah kita. Ini yang terus membayangi hidup kita. Tentu kita berharap ada dari keluarga kita, terutama anak-anak kita yang melakukannya.

Dikatakan Ustadz yang biasa menjadi petugas jenazah di salah satu rumah sakit di Jakarta ini berbagi pengalaman terkait Pemulasaran Jenazah yang kerap ditanganinya.Baca Juga: Digitalisasi Perguruan Tinggi Perlu Dicapai, TECH Dukung Manajemen Data Ratusan Kampus
“Saya sering menemui kasus seperti itu. Ada saja keluarga yang enggan dan tak mau memandikan jenazah keluarganya. Padahal ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita melaksanakan fardhu kifayah, terutama jenazah keluarga sendiri,” jelasanya.

“Pelatihan ini untuk membantu setiap Muslim, khususnya para peserta diberi garansi sampai bisa mempraktekkannya,” harapnya.Baca Juga: Sambut HUT DFI ke 9, Yan Widjaya: Jadikan Film Indonesia Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Ustadz Abdul Aziz berharap rasa keprihatinnya terhadap masalah ini bisa teratasi lewat perlatihan tersebut.
“Sebagai Muslim kita punya tanggung jawab sama dalam menyebarkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi jariyah buat kita semua. Aamiin yarobbal aalamiin,” tambahnya.