ORANG-orang beriman akan menyadari bahwa kapan, dimana dan dalam keadaan apa pun melalukan perbuatan baik dan buruk senantiasa dalam genggaman Allah Ta’ala.
Sungguh setiap saat tak terbatas pada ruang dan waktu tanpa hentinya Allah senantiasa mengawasi setiap gerak dan perilaku baik dan buruk hambaNya.
Bagaikan kamera yang merekam apa pun dan sekecil apa pun yang diakukan manusia sehingga manusia tak bisa mengelak dari catatan tentang dirinya selama hidupnya di dunia.
Dalam bukunya “70 Ciri Hamba Allah yang Shalih” Drs. Muhammad Thalib mengatakan Lauhul Mahfuzh adalah sebuah tempat yang Allah ciptakan untuk menyimpan semua catatan hal-ihwal makhluk-Nya, baik manusia, hewan, tumbuhan, air, udara maupun milyaran makhluk lainya yang ada di alam ciptaan-Nya.
Baca Juga: Prancis ke Perempatfinal, Mbappe Langsung Top Skor di Piala Dunia 2022
Lauhul Mahfuzd secara sederhana dapat disebut gedung arsip penyimpanan segala catatan mahkluk Allah yang dapat dengan mudah dilihat catatannya oleh para malaikat yang bertugas mengawasi mahkluk-Nya.
Seharusnyalah gelisah ketika mata, pendengaran dan indera kita lainnya yang diciptakan Allah untuk tidak kita manfaatkan dengan sebaiknya sesuai aturan yang ditetapkan Allah.
Allah berfirman:”Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia disisi Allah dan yang mencatat pekerjaan-pekerjaanmu itu, mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Infitar: 10-12).
Baca Juga: Berserk, Serial Anime Terbaik Streaming di Netflix
Ada seorang murid yang sangat disayangi gurunya karena ketaatannya sehingga murid-murid lainnya pun merasa cemburu.
Untuk memperlihatkan mengapa guru ini sangat menyanyangi pada satu muridnya itu maka sang guru memerintahkan kepada semua muridnya agar masing-masing membawa seokor ayam dan menyembelih secara rahasia dengan ketentuan agar tak ada seorang pun yang mengetahui dan melihat tempat penyembelihan itu.
Kemudian berangkatlah para murid itu masing-masing dengan membawa pisau.
Baca Juga: Hari ini Liga 1 2022 Bergulir, Jadwal Tanding Persija di Sini
Tak lama semua murid kembali dan memperlihatkan ayam yang sudah dalam kedaan disembelih ke hadapan sang guru, kecuali seorang murid kesayangan gurunya itu yang masih membawa ayam dalam keadaan hidup.
Sang guru bertanya:“Mengapa kamu tidak menyembelih ayammu seperti teman-temanmu yang lain?”
Artikel Terkait
Akhlak dan Kebahagiaan
Siang Malam Karunia Allah
Ilmu Bagi Manusia
Percaya Diri