MUSLIM yang baik bukan mereka yang tidak pernah berbuat kesalahan, tapi mereka yang setiap kali melakukan kesalahan kemudian mengakui kesalahannya lalu bertekad memperbaiki.
Mengenali diri sendiri merupakan bagian dari wujud rasa kesyukuran kita pada Allah yang telah menciptakan makhluknya.
Mengenali diri bukan egoisme melainkan fitrah dari Allah. Banyak nikmat yang diberikan oleh Allah dalam diri kita seharusnyalah untuk disyukuri.
Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa mengenal diri (ma‘rifatun nafs) adalah kunci untuk mengenal Allah Ta’ala.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 26 November 2022: Cancer, LDR Bisa Romansti Sekaligus Menantang
Logikanya sederhana: diri sendiri adalah hal yang paling dekat dengan kita; bila kita tidak mengenal diri sendiri, lantas bagaimana mungkin kita bisa mengenali Allah?
Imam al-Ghazali juga mengutip hadits Rasulullah “man ‘arafa nafsah faqad ‘arafa rabbah” (siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya). Dengan semakin mengenal Tuhan semakin dekat manusisa dengan Tuhan-Nya.
Imam al-Ghazali mengatakan dalam diri kita ada tiga jenis sifat: sifat-sifat binatang (shifâtul bahâ’im), sifat-sifat setan (shifâtusy syayâthîn), sifat-sifat malaikat (shifâtul malâikah).
Binatang adalah makhluk hidup dengan rutinitas kebutuhan bilogis yang sama persis dengan manusia, Mereka tidur, makan, minum, kawin, berkelahi, dan sejenisnya ada kecenderungan yang dimiliki manusia.
Baca Juga: Prediksi Belanda vs Ekuador: Laga Dua Tim Pemuncak Klasemen dan Sama-sama Berpeluang Lolos
Artikel Terkait
Kesedihan dan Kesenangan
Sesal Kemudian Tak Berguna
Mengobati Pujian dan Celaan
Berlumur Dosa