RASULULLAH selama hidupnya merupakan sosok teladan terbaik tentang kasih sayang bagi setiap orang, terhadap anak-anak juga anak-anak yatim.
Rasulullah senang bermain-main dengan anak-anak dan tak jarang memangku mereka.
Rasulullah menyuruh anak-anak itu berbaris dan beliau berkata pada anak-anak itu: “Siapa yang lebih dulu sampai kepadaku akan kuberi sesuatu (hadiah).”
Baca Juga: 4 Shio Pembawa Keberuntungan untuk Suami
Mereka pun berlomba-lomba menuju Rasul, kemudian duduk di pangkuan Beliau, lalu Rasul memeluk mereka dan menciuminya.
Seorang anak kecil dibawa kepada Rasulullah, dimohonkan berkah dan diberi nama, lalu anak itu beliau pangku. Tiba-tiba anak itu kencing, orang-orang yang melihatnya berteriak.
Beliau berkata,”Jangan diputuskan anak yang sedang kencing, biarkanlah sampai dia selesai dulu kencingnya.”
Baca Juga: 9 Rekomendasi Film Horor Thailand Terbaik, Dijamin Bakal Kebawa Mimpi
Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian berbisik kepada orangtuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka (anak-anak) telah pergi Rasulullah mencuci sendiri kain yang terkena kencing tadi.
Rasulullah pernah lama sekali bersujud dalam sholatnya, seusai sholat sahabat bertanya.
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau lama sekali bersujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau engkau sedang menerima wahyu."
Baca Juga: Disodori Amplop Coklat di Kantor Propam Polri, Petugas LPSK Gemetar
Rasulullah menjawab. “Tidak apa-apa saat itu aku ditunggangi oleh cucuku,maka aku tidak mau melepaskanya hingga dia puas.” Anak itu Al-Hasan atau Husein cucu beliau.
Dalam suatu majelis, Rasulullah mengingatkan kepada seluruh sahabat: “Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka. Allah ‘Azza wa Jalla memberi rahmat kepada seseorang yang membantu anaknya sehingga sang anak dapat berbakti kepadanya.”
Baca Juga: 3 Weton yang Akan Kaya Diusia Muda, Kegigihannya Sangat Dikagumi
Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana cara membantu anakku sehingga ia dapat berbakti kepadaku?”
Artikel Terkait
Mumpung Masih Ada Waktu
Hidup Sederhana
Berpikir Pangkal Kebaikan
Kemuliaan Akhlak
Pengasingan Diri Mencari Kemuliaan
Bacaan Paripurna Terjaga Keasliannya
Permata Hati yang Dirindukan