AL QURAN adalah peraturan hidup dari Allah untuk manusia yang diturunkan (nuzul) melalui wahyu kepada Rasulullah untuk keselamatan manusia di dunia dan akhirat.
Membacanya bukan sekedar hanya dengan menggerakkan lidah namun membaca kitab suci ini merupakan perpaduan antara lidah, akal dan hati.
Membaca Al Quran dengan tidak tergesa-gesa, teratur , dengan suara yang meresap dan benar bacaannya (tajwid dan mahrojnya) membantu kekhusyukan pembacanya maupun yang mendengarkannya.
Baca Juga: Bertemu dengan Jennie BLACKPINK, Jurnalis Rolling Stone Tunjukkan Kepribadian Aslinya
Ketika membaca Al Qur’an akal berfikir dan memahami, sedangkan tugas hati menerima nasehat dan peringatan sehingga benar-benar dapat memperhatikan yang dilarang dan yang diperintahkan Allah.
"Singkatnya yaitu lidah membaca, akal memahami dan hati menerima peringatan,” kata Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin.
Allah SWT memberi ganjaran pahala berlipat ganda dari setiap huruf yang dibaca sekalipun tidak memahami maknanya.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Insomnia Akibat Stres
Rasulullah bersabda :”Sebaik-baik kamu ialah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR Bukhari).
Abu Umamah Al Bahily: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Qur’an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).
Al-Qur’an kitab suci yang terjaga dan dijamin keasliannya oleh Allah dalam firmanNya :’’Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qurr’an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya. Dia- lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An’am; 115).
Allah juga beriman; ”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS Al-Hijr : 9).
Allah SWT memelihara keaslian Al Qur’an melalui jutaan hafidz dan hafidzah di muka bumi ini yang hafal Al Qur’an sehingga manakala ada satu kata atau satu huruf bahkan satu tanda baca pun terdapat kesalahan akan mudah diketahui karenanya tak mungkin dapat dipalsukan hingga akhir zaman.
Artikel Terkait
Mumpung Masih Ada Waktu
Hidup Sederhana
Berpikir Pangkal Kebaikan
Ridha Ketetapan Allah
Akhlak dan Kebahagiaan
Musuh dalam Selimut
Menjadi Tetangga yang Baik
Cinta Umat kepada Rasulullah