DALAM peperangan Uhud yang dikomandani oleh Khalid bin Walid para sahabat sedih karena sekitar 70 tentara muslim wafat. Namun berita tentang wafatnya Rasulullah dalam peperangan itu membuat para sahabat termasuk para wanita di Madinah cemas dan lebih bersedih hati.
Di tengah kerepotan menghadapi pasukan musuh musyrikin Quraisy dari depan dan belakang, tiba-tiba Ibnu Qamiah, salah satu pasukan musyrik berteriak, “Aku telah membunuh Muhammad…”, “Aku telah membunuh Muhammad…”
Kala itu memimpin pasukan musyrikin Quraisy, naik ke atas bukit dan meneriakkan apakah Muhammad, Abu Bakar dan Umar bin Khattab masih hidup?
Baca Juga: 8 Aktivitas Pagi yang Menyehatkan, Termasuk Mandi Air Dingin
Mendengar teriakan dari kubu musuh itu Umar bin Khattab tak kuasa menahan amarahnya. Meski Rasulullah telah meminta agar para sahabat diam, Umar bin Khattab berteriak lantang“Wahai musuh Allah, orang-orang yang kau sebutkan semua masih hidup. Allah akan tetap membuatmu sedih,” kata Umar.
Dan perang pun terus berlangsung hingga pasukan Quraisy terpukul mundur, Rasulullah dan para sahabat selamat dari peperangan itu.
Kabar wafatnya Rasulullah ternyata tercium sampai Madinah.
Sepulang perang Uhud, para wanita penduduk Madinah menanti kepastian kabar tentang wafatnya Rasulullah.
Baca Juga: Kim Ji Hoon Sukses Ciptakan Akting Dialek Denver di Money Heist Korea, Ini Kisahnya
Ketika sebagian pasukan Uhud memasuki Madinah, mereka dihadang seorang wanita dari Bani Dinar. Seeorang dari pasukan Uhud mengatakan bahwa suami wanita yang bertanya itu meninggal.
Namun wanita itu tak menghiraukan jawaban tersebut dia tetap menanyakan bagaimana kabar Rasulullah.
Ada wanita lain juga menanyakan tentang kabar Rasulullah dijawab bahwa yang tewas ayah wanita yang bertanya itu, namun wanita itu, juga menanyakan tentang Rasulullah, berita tewas ayahnya tak dihiraukan.
Baca Juga: Bukan Polisi, Pelaku Penusukan Ibu dan Anak di Bekasi Ditangkap
Ketika mendengar ucapan dari pasukan Uhud, Rasulullah selamat “Alhamdulillah Rasulullah baik saja” maka wanita-wanita itu mengatakan selama Rasulullah dan para sahabat selamat, mereka menganggap semua musibah itu ringan asalkan Rasulullah selamat.
Sungguh demikian cinta mereka yang luar biasa terhadap Rasulullah telah mengalahkan rasa cinta kepada suaminya, ayahnya, saudaranya, termasuk anaknya meski meningal dalam peperangan itu.
Artikel Terkait
Mumpung Masih Ada Waktu
Hidup Sederhana
Seruan Rasulullah Agar Bekerja
Berpikir Pangkal Kebaikan
Musuh dalam Selimut
Menjadi Tetangga yang Baik
Kemuliaan Akhlak