ALLAH enghendaki hambaNya menjadi manusia yang bertaqwa. Rasulullah membawa umatnya dari kebodohan (Jahiliah), menjadi umat yang beradab (Madani).
Manusia dilahirkan dalam keadaan polos, buta ilmu pengetahuan. Namun berkah kasih sayang terhadap makhluk ciptaan-Nya maka Allah memberikan yang dibutuhkan makhluknya, salah satunya ilmu pengetahuan.
Allah telah menjadikan Rasulullah Muhammad juga sebagai pendidik dan pengajar yang selalu memberikan motivasi, memuji, memberikan sanksi, memberi contoh, membiasakan berbuat kebaikan, jujur, amanah, adil dan sabar kepada umatnya.
Baca Juga: PSI Pastikan Tak Dukung Anies
Rasulullah berhasil mengubah cara berpikir masyarakat Quraisy. Mereka yang tadinya menyembah berhala dan mempertuhankan sesama manusia, berubah menjadi cinta akhirat, dunia hanyalah ladang bagi akhirat, dan hidup semata-mata untuk beribadah pada Allah Ta’ala.
Suatu ketika terjadi gerhana, pada saat yang bersamaan putera Rasulullah SAW meninggal dunia. Berita pun tersebar bahwa gerhana itu terjadi karena meninggalnya putera Rasulullah.
Baca Juga: VITA, Vitamin C Dosis Tinggi Tingkatkan Imun Tubuh dan Antioksidasi
Menanggapi hal ini, Rasulullah menyatakan, bahwa gerhana matahari dan gerhana bulan merupakan dua tanda diantara banyak tanda kekuasaan Allah, bukan karena hidup atau matinya seseorang.
Rasulullah sosok paling sempurna sebagai seorang pendidik, senantiasa memikirkan muridnya (umat), sampai-sampai ketika beliau akan wafat pun khawatir tentang umatnya.
Baca Juga: Incar Gelandang Porto, Manchester United Kecolongan dari PSG
Dalam dakwahnya Rasulullah memiliki metode mengajar tertentu seperti sering mengulang-ulang nasehatnya setidaknya tiga kali agar difahami.
Terkadang pula dengan humor, memberikan perhatian secara adil sehingga tak ada sahabat dan umatnya yang merasa diistimewakan.
Baca Juga: Dulu Benci, Jungkook BTS dan Jay Park Kini Jadi Bestie
Sejarah mencatat pendidikan Islam melahirkan ulama sekaliber Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Maliki, Imam al-Ghazali. Selain itu ada juga ilmuwan seperti Yakub al-Kindi (tahun 800-an) sebagai pakar kimia, obat, musik, dan optik sekaligus ahli falsafah; Umar al-Khayyam ahli matematika yang memperbaiki teorinya al-Khawarijmi sekaligus ahli geografi.
Artikel Terkait
Sempat Lawan AHY Saat Pilkada DKI, Anies: Dalam Politik Tidak Ada Musuh
Hidup Sederhana
Akhlak dan Kebahagiaan
Pasti Tapi Misteri
Siang Malam Karunia Allah
Menjadi Tetangga yang Baik
Menjalani Sunnah Rasulullah
Berbuat Baik Itu Anugerah