Sungguh luar biasa keluhuran budi pekerti Rasulullah. Semasa hidupnya dicintai para sahabatnya. Rasulullah tak pernah menghina, memarahi, membenci bahkan tidak membalas jika ada orang yang mendzalimi atau menyakiti hati beliau.
Baca Juga: Kejati DKI Peringkat Pertama Tata Kelola Anggaran 2021
Rasulullah itu pemaaf, penyabar, tawadhu, jujur, lemah lembut, santun, menyayangi umatnya. Namun Rasulullah tidak rela manakala Islam dinistakan.
Akhlak paling utama adalah beriman kepada Allah, mengakui kesempurnaan sifat-sifat Allah, membenarkan yang diwahyukan Allah, mentaati perintah dan segala larangan-Nya. Selain itu juga beriman kepada Rasulullah dan mengikuti ajarannya.
Baca Juga: Jelang Pensiun Anies Baswedan Ganti Penamaan HUT jadi Jakarta Hajatan
Imam Al Ghazali membagi akhlak menjadi dua yaitu akhlak yang baik atau al khuluq al hasan dan akhlak yang buruk atau al khuluq as sayyi’.
Menurut Islam ketika akhlak seseorang bertentangan dengan syariat Islam maka ia berkepribadian tercela.
Baca Juga: Korupsi Dana Proyek Masjid; Alex Noerdin Dituntut 20 Tahun Penjara
Bersabda Rasulullah: “Dan sesungguhnya akhlak tercela merusak amal sholeh sebagaimana cuka merusak madu” (HR Thabrani).
Wallohu a’lambishshawab.
(Nuchasin M Soleh)
Artikel Terkait
Menghidupkan Sunnah Rasul
Hidup Sederhana
Malam yang Paling Indah
Umat yang Dirindukan Rasulullah
Berakidah dan Beribadah
Kesucian dan Kebersyukuran
Nasihat untuk Kebaikan
Ridha Ketetapan Allah