Nasihat untuk Kebaikan

- Sabtu, 21 Mei 2022 | 06:49 WIB
Ilustrasi (pixabay)  (pixabay)
Ilustrasi (pixabay) (pixabay)

ISLAM mengajarkan umatnya agar saling menasehati antar sesama. Sebab, salah satu ciri orang beriman, yaitu orang-orang yang saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

Allah SWT berfiman: “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al Ashr: 1- 3).

Imam Syafii ulama kelahiran Palestina 150 Hijriyah dan wafat di Fusthat, Mesir, pada 204 Hijriyah atau 819 Masehi merupakan salah satu dari empat madzhab yang dianut kalangan ahlus sunnah wa al-jamaah (Aswaja) mengatakan, menasihati  antar sesama Muslim merupakan bagian dari hak dan adab dalam Islam.

Baca Juga: Preview Liga Italia, Sassuolo vs AC Milan; Akhir Pekan Mendebarkan

Namun, dalam menyampaikan nasihat perlu memiliki adab. "Sampaikan nasihatmu kepadaku saat aku sendirian. Dan jangan katakan nasihat itu kala banyak orang karena memberi nasihat di kalangan banyak orang adalah salah satu bentuk dari pelecehan, aku tidak senang mendengarnya. Apabila saran dan ucapanku ini tidak kau perhatikan. Janganlah menyesal jika sekiranya nasihatmu tidak ditaati." kata Imam Syafi’i.  

Islam adalah agama nasihat. Namun tidak jarang orang yang diberi nasihat merasa tersinggung karena ketika memberikan nasihat secara sembarangan.

Baca Juga: Ketua MPR: Kaji Ulang Sistem Demokrasi Indonesia

Setiap orang memang berhak mendapatkan nasihat, tapi ada etika yang perlu diperhatikan agar nasihat yang disampaikannya bisa sampai dan diterima dengan baik.

Dalam surat Thaha ayat 44,  Nabi Musa dan Harun diperintahkan oleh Allah untuk menasihati Fir’aun dengan perkataan lemah lembut meski  Fir’aun adalah seorang yang keras kepala, dhalim bahkan orang yang merasa dirinya  sebagai Tuhan.

Baca Juga: DPR: UAS Tak Boleh Masuk, Koruptor Kakap Sembunyi di Singapura

Sebelum memberi nasihat harus tabayyun memastikan kebenaran berita atau masalah yang didapat atau yang diketahui tentang orang yang akan dinasihati itu karena bila tidak benar akan membuat orang yang diberi nasihat itu sedih dan kecewa.

Kesabaran perlu bagi orang yang menasehati maupun yang dinasihati karena tumbuh dari rasa cinta bertujuan untuk kebaikan terhadap seseorang yang dinasihati terlebih terhadap saudara sesama muslim.

Wallohu a’lambishshawab

(H Nuchasin M Soleh

Halaman:

Editor: Yuli Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mewujudkan Kasih Sayang

Jumat, 31 Maret 2023 | 02:27 WIB

Wajibnya Seorang Muslim Mengajak Pada Kebaikan

Kamis, 30 Maret 2023 | 22:53 WIB

Perbuatan Baik Membentengi dari Kehidupan Jahat

Kamis, 30 Maret 2023 | 04:20 WIB

Menjadi Wanita Paling Bahagia

Kamis, 30 Maret 2023 | 03:09 WIB

Hati-Hati Dengan Pujian dan Celaan

Rabu, 29 Maret 2023 | 23:47 WIB

Orang Kikir Takut Miskin

Rabu, 29 Maret 2023 | 23:20 WIB

Hiduplah Sederhana

Rabu, 29 Maret 2023 | 17:35 WIB

Mulianya Rasulullah Terhadap Pembantu

Rabu, 29 Maret 2023 | 16:25 WIB

Pentingnya Iman dalam Islam

Rabu, 29 Maret 2023 | 03:30 WIB

Inspirasi dari Burung Untuk Bertawakal

Rabu, 29 Maret 2023 | 01:04 WIB

Hati-Hati Dengan Amanah

Selasa, 28 Maret 2023 | 23:51 WIB

Ketika Kegalauan Menghadang

Selasa, 28 Maret 2023 | 22:23 WIB

Berprasangka Buruk Disukai Setan

Selasa, 28 Maret 2023 | 15:35 WIB

Wajib Tahu! Sahur Tak Sekedar Makan Tengah Malam

Selasa, 28 Maret 2023 | 10:49 WIB
X