SETELAH berjuang menjalani perintah agama dengan berpuasa selama sebulan menahan lapar, haus dan hawa nafsu dan melakukan ibadah yang ditetapkan selama bulan Ramadhan maka tibalah Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal yang dinantikan setiap muslim sebagai hari kemenangan.
Makna Idul Fitri tak hanya sekadar kembali pada yang suci melainkan juga bisa bermakna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan yang diperoleh dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Rasa syukur yang tiada terhingga ketika Allah mengampuni dosa kita setelah dengan bersungguh-sungguh menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: BUMN Salurkan Minyak Goreng Rp14 Ribu/Liter ke 5.000 Titik di Indonesia
Allah berfirman; “....Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS An- Nur :22).
Seusai sholat Idul Fitri sudah menjadi tradisi saling bersalaman saling bermaaf-maafan meski sebenarnya untuk saling memaafkan tidak hanya ketika Idul Fitri melainkan kapan dan dimana pun ketika memiliki kesalahan berkewajiban untuk melakukannya.
Baca Juga: Prabowo Tuliskan Ini saat ke Makam Paman Ho
Memaafkan memiliki banyak arti, menebar kedamaian dan kesediaan hati untuk menyadari kesalahan masa lalu dan menatap kedepan lebih baik untuk tidak mengulang langkah hati dan perbuatan yang tidak terpuji.
Ketika Hari Raya Idul Fitri lazimnya kalimat Minal ‘Aidin Walfaizin sering diucapkan manakala bertemu satu dengan lainnya. Biasanya ungkapan itu diikuti dengan ucapan maaf lahir batin seolah arti Minal ‘Aidin Walfaizin itu adalah mohon maaf lahir batin.
Baca Juga: Ulang Tahun, IU Lakukan Hal Mulia Ini
Padahal ungkapan minal aidin walfaizin merupakan harapan dan rdoa yang lafadz lengkapnya “ja’alanallahu wa iyyakum minal aidin wal faizin” artinya semoga Allah menjadikan kami dan anda sebagai orang-orang yang kembali dan menang beruntung.
Para sahabat Nabi bila bertemu pada hari raya saling mengucapkan: Taqabbalallahu minnaa wa minkum (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”.
Baca Juga: Menterinya Mulai Tak Fokus, Jokowi Bisa Nikahi Pemda untuk Kerek Kinerja
Beberapa sahabat Nabi menambahkan ucapan “shiyamana wa shiyamakum”, yang artinya puasaku dan puasa kalian.