Umat Islam Memegang Bara Api

- Selasa, 3 Mei 2022 | 20:55 WIB
Bara api di tangan (ilustrasi)
Bara api di tangan (ilustrasi)


Jakarta, HanTer - Sepertinya di akhir zaman ini berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangatlah berat, digambarkan bagai memegang bara api. Dipegang tangan terbakar, dilepas akidah umat Islam keluar keluar dari agamanya.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Baca Juga: Makna Pulang

Dijelaskan dalam Tuhfatul Ahwadzi bahwa di zaman tersebut, orang yang berpegang teguh dengan agama hingga meninggalkan dunianya, ujian dan kesabarannya begitu berat. Ibaratnya seperti seseorang yang memegang bara (nyala) api.

Ath Thibiy berkata bahwa maknanya adalah sebagaimana seseorang tidak mampu menggenggam bara api karena tangannya bisa terbakar sama halnya dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Islam saat ini, ia sampai tak kuat ketika ingin berpegang teguh dengan agamanya. Hal itu lantaran banyaknya maksiat di sekelilingnya, pelaku maksiat pun begitu banyak, kefasikan pun semakin tersebar luas, juga iman pun semakin lemah.

Baca Juga: Cenderung Fasis, Juju Purwantoro Sebut Prof Budi Santosa Bisa Dijerat Pasal Berlapis

Sedangkan Al Qari mengatakan bahwa sebagaimana seseorang tidaklah mungkin menggenggam bara api melainkan dengan memiliki kesabaran yang ekstra dan kesulitan yang luar biasa. Begitu pula dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di zaman ini butuh kesabaran yang ekstra.

Itulah gambaran orang yang konsekuen dengan ajaran Islam saat ini, yang ingin terus menjalankan ibadah sesuai sunnah Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, begitu sulitnya dan begitu beratnya. Kadang cacian yang mesti diterima. Kadang dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Kadang jadi bahan omongan yang tidak enak. Sampai-sampai ada yang nyawanya dan keluarganya terancam. Demikianlah resikonya. Namun nantikan balasannya di sisi Allah yang luar biasa andai mau bersabar.

Baca Juga: Nasehat untuk Prof. Budi Santoso

Ingatlah janji Allah,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10).

Sebagaimana disebut dalam Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim karya Ibnu Katsir, Al Auza’i menyatakan bahwa pahala mereka tak bisa ditimbang dan tak bisa ditakar. Itulah karena saking banyaknya.

Halaman:

Editor: Romi Terbit

Tags

Terkini

Saling Bermaafan Kapan Saja

Kamis, 23 Maret 2023 | 02:46 WIB

Kucing Tidak Masuk Surga? Jangan Sedih Dulu

Jumat, 17 Maret 2023 | 11:46 WIB

Tolong Menolong

Senin, 13 Maret 2023 | 09:45 WIB

Kejujuran Imam Malik

Selasa, 7 Maret 2023 | 07:44 WIB

Begini Cara Rasulullah Menyambut Ramadhan

Senin, 6 Maret 2023 | 09:47 WIB

Menepati Janji

Jumat, 3 Maret 2023 | 10:05 WIB

Apa Saja Rukun Mandi Wajib yang Mesti Kerjakan

Jumat, 10 Februari 2023 | 19:03 WIB

Bersikap Tawadhu

Jumat, 10 Februari 2023 | 06:14 WIB

Hukum dan Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Selasa, 7 Februari 2023 | 06:49 WIB

Kunci Kesedihan

Senin, 30 Januari 2023 | 06:22 WIB

Syukuri Apa Yang Ada

Sabtu, 28 Januari 2023 | 06:26 WIB

Bicara dan Mendengar

Rabu, 25 Januari 2023 | 08:07 WIB

Mempertontonkan Kemewahan

Senin, 23 Januari 2023 | 07:57 WIB

Benih Ketaatan Berbuah Ranum

Sabtu, 21 Januari 2023 | 08:01 WIB
X