ADA tiga kata kunci yakni orang beriman, bepuasa Ramadhan dan taqwa dalam Surat al Baqarah :183. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.”
Ketika ada seseorang yang terhormat memanggil kita, pasti kita merasa bangga. Apalagi yang memanggil dan menyerukan sesuatu adalah Allah Yang Maha Agung :”Wahai orang-orang yang beriman” pasti kita akan bersungguh-sungguh menjalankan perintahNya. Akankah kita berdiam diri, pasti segera bangkit sepenuh hati mengerjakan seruannya.
Baca Juga: Buruh Mau Pinjam JIS untuk May Day, Wagub DKI Sarankan Ganti Demonstrasi Jadi Bersurat
Hanya orang-orang beriman yang dipanggil Allah untuk menjalankan perintah berpuasa Ramadhan agar menjadi orang yang bertaqwa yakni derajat manusia yang paling mulia disisi Allah. “.....Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.....” (QS Al Hujurat: 13).
Allah Ta’ala memerintahkan puasa kepada orang-orang yang beriman.
Orang yang berpuasa sebagai tanda kesempurnaan iman seseorang karena hanya menerima puasa dari jiwa-jiwa orang yang beriman.
Baca Juga: Tak Hanya Salat Ied, Pemprov DKI Juga Bakal Gelar Takbiran di JIS
Para ahli tafsir mengindikasikan bahwa keimanan dan puasa serta ketakwaan memiliki hubungan yang erat antar ketiganya.
Puasa menjadi cerminan dari kesempurnaan keimanan seorang muslim tidak hanya membenarkan dan percaya dalam hati namun harus diikuti dengan amalan perbuatan yang nyata.
Rasulullah menjelaskan makna iman: “Iman adalah engkau mengimani Allah, mengimani Malaikat-Nya, mengimani Kitab-kitab-Nya, mengimani para Rasul-Nya, mengimani hari kiamat, mengimani qadha dan qadar, yang baik maupun yang buruk” (HR. Muslim).
Baca Juga: Buruh Mau Pinjam JIS untuk May Day, Wagub DKI Sarankan Ganti Demonstrasi Jadi Bersurat
Allah memerintahkan kita berpuasa agar dapat mengalahkan syahwat yang merupakan sumber maksiat.
Puasa itu menahan dari segala sesuatu yang ditetapkan berdasarkan syariat, dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari untuk mendapatkan manfaaat dan tujuan berpuasa yakni meraih derajat taqwa yang sebenar-benarnya taqwa.
Taqwa adalah mengamalkan ketaatan, mengharapkan ampunan, meninggalkan maksiat dan takut akan adzab dari Allah Ta’ala.
Artikel Terkait
BAZNAS Resmikan Unit Pengumpul Zakat BRI
Zakat Fitrah, Ini Ketentuannya sehingga Wajib Bagi Setiap Muslim
Waktu Zakat Fitrah Sesuai Ketentuan Rasulullah
Zakat Fitrah, Ini Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat