ALLAH Azza Wa Jalla mengaruniakan kenikmatan luar biasa kepada hamba-Nya yang disayangi yakni bulan suci Ramadhan untuk berpuasa selama sebulan dari 12 bulan dalam setahun.
Suatu amalan yang dapat digunakan untuk menolak tipu daya syaitan yang setiap saat menggoda manusia melakukan hal-hal yang buruk.
Ibadah puasa sebagai benteng dan perisai bagi hamba-Nya agar dapat mengendalikan diri membiasakan diri lebih baik dari hari-hari biasaanya yang terkadang mudah terjerumus pada perbuatan menyimpang dari tuntunan agama.
Baca Juga: Mantan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Tetap Ditahan
Imam Alghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menegaskan ibadah puasa merupakan suatu pengekangan pada diri sendiri dan rahasia untuk melakukannya itu hanyalah tergantung pada dirinya sendiri.
Ibadah puasa bukan amalan yang dapat dilihat tidak seperti amalan ibadah lainnya yang dapat diketahui oleh orang banyak seperti sholat, menunaikan ibadah haji, membayar zakat.
Puasa hanya dapat disaksikan oleh orang yang menjalani puasa itu sendiri dan disaksikan oleh Allah Ta’ala.
Baca Juga: Masakan Mama Diapresiasi Banyak Orang, Bams: Anak-anak yang Nyobain Pertama
Istimewanya orang yang berpuasa diberi janji oleh Allah Ta’ala bahwa ia akan dapat bertemu dengan-Nya sebagai balasan puasanya itu.
Artikel Terkait
Dua Syuhada Sahabat Rasulullah
Ketika Rasulullah Berkomunikasi
Memahami Ciptaan Allah
Jangan Sedih
Adzan Panggilan Allah
Hidup Sederhana