SIAPAPUN mungkin pernah dendam atas perbuatan atau ucapan orang lain yang melukai hatinya. Jangankan untuk mendoakan agar orang tersebut baik, untuk memaafkannya pun tidak mudah.
Rasulullah itu berakhlak mulia. ‘Aisyah isteri Rasulullah berkata: “Rasulullah bukanlah seorang yang keji. Beliau pun tidak suka berkata keji. Beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak, di pasar. Beliau tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Sebaliknya beliau suka memaafkan dan merelakan” (HR. Ahmad).
Memaafkan orang lain bukan berarti orang lemah. Memaafkan orang lain termasuk berbuat kebajikan yang disukai oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 134.
Suatu ketika Rasulullah sedang tawaf mengelilingi Ka’bah. Ada seorang kafir Quraisy bernama Fadhalah bin Umair menguntit dari belakang Rasulullah dengan maksud jahat untuk membunuh Rasulullah.
Ketika Fadhalah siap dengan senjata tajam untuk menikam Rasulullah, malaikat Jibril atas perintah Allah memberitahukan kepada Rasulullah tentang rencana busuk Fadhalah yang berada di belakang Rasulullah itu.
Rasulullah pun menoleh kebelakang dan menyapa nama Fadhalah. ”Apakah engkau Fadhalah?”
Fadhalah heran dan seketika mengurungkan niat jahatnya. Ia heran kenapa Rasulullah mengenal namanya.
Rasulullah bertanya:”Apa yang engkau rencanakan tadi”, Fadhalah tergagap, menjawab:“Tidak ada, saya tadi berzdikir”.
Rasulullah pun tersenyum, beristighfar dan memaafkan Fadhalah, lalu meletakkan telapak tangan beliau ke dada Fadhalah.
"Sungguh ketika Nabi mengangkat tangannya dan meletakkan telapak tangannya ke dadaku maka tidak ada yang lebih kucinta diseluruh dunia ini selain Rasulullah,” kata Fadhalah setelah memohon maaf kepada Rasulullah.
Rasulullah bukannya marah terhadap orang yang berniat jahat pada diri Rasulullah, justru memberti maaf pada orang tersebut.“...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “(QS Ann Nuur:22).
Wallohu a’lambshshawab.
(H Nuchasin M Soleh)