IMAM Ahmad bin Muhammad bin Hambal atau yang lebih dikenal Imam Hambali pendiri madzhab Hambali adalah sosok pejuang hidup dari sejak masa kecilnya.
Imam Hambali yang lahir 164 H sudah jadi anak yatim ketika masih kecil ditinggal wafat ayahnya yang berasal dari Parsi.
Ketika masih menyusui dibawa ibundanya ke Bagdad Irak dan dibesarkan di kota itu.
Penderitaan hidup sejak masa kecil membuat dirinya tegar menghadapi masa depan.
Diriwayatkan ketika masih kecil bersikeras untuk menuntut ilmu kemana saja termasuk kenegeri lain.
Ketika dalam perjalanan menuju ke tempat lain untuk menuntut ilmu ia kehabisan bekal makanan maka ia jual sepatunya kepada tukang penjual roti ditukar dengan roti untuk bekal dalam perjalanan.
Pernah juga ketika kehabisan bekal ia menjadi pelayanan pengendara unta yang mengangkut barang dagangan dari Yaman ke kota lainnya.
Imam Hambali kecil tak mau pemberian uang atau makanan dari orang lain, lebih baik ia menjual bajunya atau bekerja dengan tenaganya sendiri mendapatkan uang untuk keperluan menuntut ilmu.
Sejak usia mudanya memang sudah kelihatan cintanya kepada Rasulullah.
Baca Juga: Mario Dandy Pakai Jasa Mantan Pengacara Bharada E, Kejari Siapkan Jaksa Kasus Ferdy Sambo
Ia pergi ke tempat lain mencari orang-orang yang pernah meriwayatkan hadits Nabi untuk menelaahnya sehingga akhirnya Imam Hambali banyak hafal hadist-hadits Rasulullah.
Dia pernah bermimpi bertemu Rasulullah meminta didoakan agar kelak selamat dihari kiamat.
Kepada Imam Hambaly, kata Imam Hambali, Rasulullah berkata telah mendoakan dirinya sejak Imam Hambali menghidupkan sunah-sunnah Nabi yang coba dipadamkan oleh para ahli bid’ah.
Artikel Terkait
Mumpung Masih Ada Waktu
Keteguhan Abu Bakar
Al Ghazali, Kisah Lalat dan Tinta
Wanita Bahagia
Celaan dari Lawan