SEHEBAT apapun manusia, ia memiliki sisi lemah. Lemah fisik, jangkauan akal dan lemah tekad dan kemauannya.
Syariat yang ditetapkan Allah hakikatnya telah sesuai dengan kondisi manusia, bukan untuk melelahkan manusia.
Tak ada kewajiban yang Allah gariskan kecuali apa yang disanggupi oleh manusia. Allah Yang Maha Bijaksana menurunkan kepada manusia sesuai dengan tabiat manusia yang lemah.
Baca Juga: The Good Bad Mother Epsisode 7: Memilukanl! Bersama Ra Mi Ran, Lee Do Hyun Datangi Makam Ayahnya
Fisik manusia lemah, maka beban fisik dalam setiap syariat tidak melebihi kekuatan yang dimampui manusia.
Dan manusia tidak selalu dalam kondisi sehat dan fit. Maka syariat memberi keringanan bagi yang tak mampu berdiri dalam sholat boleh mengerjakannya dengan duduk.
Yang tidak mampu boleh dengan duduk. Sebagaimana Rasulullah bersabda : “Shalatlah sambil berdiri. Jika engkau tidak bisa, maka (shalatlah) sambil duduk. Jika tidak bisa, maka (shalatlah) dengan (tidur) miring.” (HR Bukhari)
Baca Juga: The Good Bad Mother Epsisode 7: Memilukanl! Bersama Ra Mi Ran, Lee Do Hyun Datangi Makam Ayahnya
Ibnu al Jauzi mengatakan ada tiga sisi kelemahan manusia.
Pertama, manusia itu lemah di awal penciptaannya diciptakan dari air yang hina.
Maka disifatinya manusia sebagai makhluk yang lemah supaya tidak menyombongkan diri, dan menyadari bakal kemana akhir perjalanan setelah di dunia.
Baca Juga: Menkominfo Johnny G Plate Ditahan Lalu Siapa Penggantinya? Ngabalin Bilang Begini...
Kedua, manusia lemah dalam menghadapi wanita.
Dan ketiga lemah dalam tekad dan mengendalikan hawa nafsu, lebih mengutamakan nafsu yang dapat berdampak keburukan di dunia dan akhirat.
Ibnul Qayyim berkata dalam Thariqul Hijratain setelah menyebutkan kelemahan manusia yang mencakup semuanya, bahkan sisi lemahnya lebih banyak.
Artikel Terkait
Hidup Itu Sawang Sinawang
Keteguhan Abu Bakar
Ikhlas Memurnikan Ibadah
Menolong Wanita Melahirkan