"WASPADALAH secara penuh terhadap dunia, karena dunia tak ubahnya seperti ular, kulitnya halus, namun racunnya mematikan,” kata Imam Hasan Al Basri tokoh genersi Tabi’in dalam suratnya kepada Umar bin Abdul Azis Khulafaurrasyidin kelima.
Dalam Kitab “Wasiat Wasiat Ulama Terdahulu” yang dituliulis oleh Salim bin ‘Aid Al Hilali itu Imam Hasan Al Basri mengatakan ada dua perindu dunia.
Perindu dunia pertama telah sukses mendapatkan dunia tapi tertipu dengannya. Dengan dunia, ia lupa akan prinsip dan hari akhirat.
Baca Juga: Anies Baswedan Ngaku Miliki Lawan yang punya Kekuatan sangat Besar dan bisa Mendominasi
Hatinya disibukkan larut oleh dunia dan kematian pun datang sangat cepat kepadanya.
Ketika itu penyesalannya pun menggelembung, kesedihannya membesar, terkumpul padanya sakaratul maut dan rasa sakitnya dengan sedih kehilangan dunia.
Sedangkan orang kedua meninggal sebelum berhasil memenuhi kebutuhannya.
Ia pergi dari dunia dalam keadaan terpukul hatinya, tidak mendapatkan apa yang dicarinya, dan jiwanya tidak bisa istirahat dari kelelahan.
Ia keluar dari dunia tanpa bekal dan tiba tanpa membawa oleh-oleh.
Pada bagian akhir dari suratnya Imam Hasan Al Bahsri menulis, cukuplah dunia bagi orang yang berakal.
Baca Juga: Episode 6 I Got Cheat Skill in Another World: Yuya Dapat Kekuatan Baru dari Buku Misterius
Sesungguhnya dunia itu jika engkau memikirkannya tidak lebih dari tiga hari, hari kemarin yang tidak bisa engkau harapkan lagi, hari ini yang engkau berada di dalamnya yang harus engkau manfaatkan sebaik mungkin, dan hari esok yang engkau tidak tahu apakah engkau berada di hari tersebut atau tidak.
Baca Juga: Bus Kecelakaan di Guci Tegal, Ini Penjelasan Polisi
Sesungguhnya sisa umur itu tidak ada nilainya. Seandainya dunia dikumpulkan maka dunia itu tidak lebih dari satu hari dalam umur seseorang.