Pujian Berlebihan Ibarat Memenggal Orang yang Dipuji

- Jumat, 31 Maret 2023 | 04:05 WIB

HARIANTERBIT.com - Rasulullah melarang orang memuji dihadapan orang yang dipuji, apalagi pujian itu secara berlebihan ibarat memenggal leher orang dipujinya. Manusia memang suka dan senang mendapat pujian bahkan ada yang secara terselubung ingin agar mendapat pujian berlindung dibalik perbuatan yang sengaja dilakukan.

Dari Abu Bakrah, seorang laki-laki disebut-sebut disamping Nabi, lalu laki-laki lain memuji kebaikan laki-laki tersebut, lalu Nabi bersabda: ”Celaka kamu, kamu telah memenggal leher saudaramu. Beliau mengatakannnya hingga berkali-kali lalu bersabda, apabila seseorang diantara kalian harus mumuji, maka katakan, ‘Aku kira si fulan seperti ini dan ini.’ Walau pun jika diperhatikan ia memang seperti itu dan Allah lah yang akan menilainya, dan tidak boleh ada seorangpun diucapkan dihadapan Allah” (HR Al Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Buruh Desak Aparat Hukum Buka Semua Nama Perusahaan Diduga Terlibat Tindak Pidana Pencucian Uang

Imam An Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin mengatakan perkataan “Alah-lah yang akan menilainya”. DSari sabda Rasulullah itu maksudnya Allah-lah yang menilai dan memperhitungkan amalanya. Allah-lah yang mengetahui rahasianya, karena Dialah yang akan memberikan balasan kepadaanya. Allahberfirman:”....... maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang betaqwa.(QS An Najm: 32)

Sungguh jauh berbeda dengan Rasulullah yang menolak pujian. Rasulullah memiliki akhlak yang mulia tidak ingin dipuji dan tidak ingin dikultus individukan.

Rasulullah melarang memuji secara berlebihan karena bisa mendatangkan fitnah dan membahayakan orang yang dipuji. Dengan pujian yang berlebihan karena kalau tidak berhati-hati bisa membuat orang yang dipuji itu ‘ujub (berbangga diri) hingga cenderung sombong.

Baca Juga: Tolak Israel, Elektabilitas Ganjar Bakal Turun Drastis Gegara Piala Dunia U 20 Batal

"Janganlah kalian memujiku berlebihan sebagaimana Isa bin Maryam dipuji, katakanlah bahwa aku hanyalah hamba Allah dan Rasul-Nya,” (HR Bukhari).

Wallohu a’lam bishshawab.

(H Nuchasin M Soleh

Editor: Zahroni Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Alam Semesta

Jumat, 2 Juni 2023 | 06:11 WIB

Dzul Qoidah Bulan Suci

Rabu, 31 Mei 2023 | 06:12 WIB

Menyalahkan Orang Lain

Senin, 29 Mei 2023 | 06:09 WIB

Menolak Pujian

Minggu, 28 Mei 2023 | 06:12 WIB

Imam Hambali

Sabtu, 27 Mei 2023 | 06:07 WIB

Tiga Syarat Ibadah Diterima Allah

Jumat, 26 Mei 2023 | 05:43 WIB

Celaan dari Lawan

Kamis, 25 Mei 2023 | 09:27 WIB

Delapan Golongan Manusia yang Dicintai Allah

Rabu, 24 Mei 2023 | 05:58 WIB

Wanita Bahagia

Selasa, 23 Mei 2023 | 07:37 WIB

Al Ghazali, Kisah Lalat dan Tinta

Senin, 22 Mei 2023 | 08:17 WIB

Sifat Tamak dan Rakus

Minggu, 21 Mei 2023 | 06:12 WIB

Tiga Kelemahan Manusia

Kamis, 18 Mei 2023 | 05:43 WIB

Menolong Wanita Melahirkan

Rabu, 17 Mei 2023 | 06:22 WIB

Ikhlas Memurnikan Ibadah

Selasa, 16 Mei 2023 | 06:06 WIB

Keutamaan Berjalan Kaki ke Masjid

Sabtu, 13 Mei 2023 | 06:44 WIB

Keteguhan Abu Bakar

Jumat, 12 Mei 2023 | 13:03 WIB

Hidup Itu Sawang Sinawang

Kamis, 11 Mei 2023 | 06:14 WIB

Nafsu Kekuasaan adalah Penyakit Hati

Rabu, 10 Mei 2023 | 06:14 WIB

Pendusta di Sekitar Kita

Selasa, 9 Mei 2023 | 06:17 WIB
X