HARIANTERBIT.com - Seorang Muslim tidak hanya melakukan amal saleh dan meninggalkan maksiat tapi juga berkewajiban peduli atas kerusakan ketidakbaikan di masyarakat dan sekitarnya dengan mengingatkan dan memperbaiki sesuai kewenangan dan kemampuannya.
Allah berfirman:”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran: 104).
Dari Abu Sa’id Al Khudry, bahwa Rasulullah bersabda “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia menguba
h (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia mengubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Primbon Jawa: Ada 10 Tanggal Lahir Paling Beruntung di Bulan April 2023, Rezeki Melimpah Ruah
Abu Bakar sahabat setia Rasulullah pertamakali dalam pidato politiknya mengatakan: “Wahai rakyat, aku dipilih memimpin kalian bukan berarti terbaik dari kalian. Kalau aku benar, dukunglah dan kalau salah, luruskan. Kejujuran adalah amanat, kebohongan adalah khianat. Orang kuat di antara kalian adalah orang lemah disisiku sampai kuambil hak daripadanya. Orang lemah diantara kalian adalah kuat di sisiku sampai kuambilkan hak untuknya, insnya Allah. Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah, melainkan ditimpakan kehinaan. Tidaklah suatu kebejatan melanda suatu bangsa, kecuali Allah akan meratakan siksaannya. Taatlah kepadaku, selama aku taat kepada Allah. Bila aku melanggar Allah dan Rasul-Nya, tidak usah ditaati. Lakukanlah shalat kalian semoga Allah merahmati kalian.”
Umar bin Khatab juga sahabat Rasulullah dalam satu khotbahnya berkata: “Barangsiapa mendapatkan ketidakberesan padaku, hendaklah diluruskan.” Tiba-tiba berdiri seseorang berani megatakan: “Sungguh kalau anda tidak beres kami akan luruskan dengan pedang kami.” Mendengar itu Umar tidak marah dan berkata: “Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menjadikan diantara umat Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam ada yang berani meluruskan Umar dengan pedangnya.”
Kalangan ulama mengatakan dalam melakukan amar makruf nahi mungkar hendaklah selain dilakukan oleh mereka yang memiliki kekuasaan namun juga setiap orang yang mengaku beriman bukan hanya sekedar menyampaikan kebenaran dan melarang keburukan hendaklah dengan cara yang baik, dengan perkataan dan nasihat yang baik. Dengan cara demikian akan mengundang simpati agar yang diajak/mendengar bersedia mengamalkannya.
Wallaohu a’lambishsahawab/H Nuchasin M Soleh/Harian Terbit
Artikel Terkait
Mulianya Rasulullah Terhadap Pembantu
Perbuatan Baik Membentengi dari Kehidupan Jahat
Jangan Lewatkan 10 Hari Pertama Ramadhan, Ini 8 Keutamaannya