Hidup sederhana banyak diidamkan orang, dengan hidup sederhana akan merasa tenteram. Hidup sederhana bukan hidup seadanya, miskin dan harus kikir, melainkan hidup yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya Hidup tidak berlebihan menggunakan harta miliknya meski diperolehnya dengan kerja keras sesuai bidang usaha dan profesinya.
Tidak dipungkiri bahwa setiap orang pasti memiliki keinginan namun keinginannya dikelola secara baik dan cerdas agar setiap keinginan bukan menjadi kebutuhannya. Keinginannya tidak selamanya harus dipenuhi melainkan memilih skala prioritas dalam memenuhi keinginannya.
Hidup sederhana bukan berarti segala-galanya sederhana, tapi memiliki prioroitas mana yang layak bisa dilakukan untuk memenuhi keinginan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan hidup sederhana membuat hati menjadi tenang.
Baca Juga: Alami Luka Parah Akibat di Celurit, Polisi Sebut Eks Ketua KY Jaja Dibacok Saat Tiba di Rumah
Banyak orang merasa tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka miliki. Mereka berlomba-lomba menumpuk harta dan kekayaan. Mereka seakan tidak puas dengan apa yang telah mereka miliki.
Islam menganjurkan agar umatnya sentiasa hidup sederhana dalam berperilaku dan beramal. Rasulullah bersabda : “ Sebaik-baik perkara ialah yang paling sederhana” (HR Imam Tirmidzi)
Rasulullah dan para Nabi lainnya menyukai hidup sederhana, hidup tenang tidak berlebihan dalam hal makanan, berpakaian dan tidak berfoya-foya. Allah berfirman : ”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”. ( QS .Al Furqaan: 67)
Kebahagiaan hakiki bukanlah di dunia. Karena itu, jiwa, hati dan pikirannya selalu bertaut dengan akhirat. Disadari bahwa bekerja merupakan kewajiban, menjadikan kehidupan dunianya sebagai tiket menuju akhirat.
Baca Juga: Buntut Dugaan TPPU Rp349 Triliun, MAKI Laporkan PPATK, Mahfud dan Sri Mulyani ke Bareskrim Polri
Rasulullah meski memiliki kekuasaan yang besar untuk mendapatkan segala-galanya yang diinginkan namun beliau sangat sederhana dalam kehidupan sehari-harinya, tidak berambisi untuk memiliki kekayaan sendiri tapi peduli dengan lingkungan sekitarnya. Hidup sederhananya telah menjadi sikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, menjauhi pemborosan. “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS Al Isra’ : 27).
Wallohu a'lambishshawab.
Artikel Terkait
Doa adalah Senjata Orang Mukmin
Senantiasa Istiqomah
Mengobati Pujian dan Celaan
Kemewahan, Kesederhanaan dan Tenggang Rasa