Perjalanan hidup manusia ada kalanya melalui jalan yang terjal ada kalanya menurun, ada kesedihan ada kesenangan yang kesemuanya itu merupakan ujian dari Allah sanggupkah menerima kenyataan itu dengan ikhlas atau tidak, bersyukur atau tidak.
Ketika melalui jalan yang terjal dengan berliku kepedihan terkadang berputus asa tak memiliki pegangan yang terkadang karena tak kuat menanggung beban dan tak memiliki iman melalukan bunuh diri . Sebaliknya ketika dalam perjalanan itu melalui jalan yang lapang lega hati menjadi senang namun terkadang lupa daratan melupakan Tuhannya. Itulah manusia.
Menghadapi kepedihan yang tak kunjung usai biasanya dihadapkan dengan dua pilihan yakni teguh untuk menjalani hidup sesuai ketentuan atau memilih untuk mencari kesenangan dunia dengan cara mencari jalan yang haram agar mendapatkan kesenangan.
Baca Juga: Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus Dibacok, Polisi Masih Buru Pelaku
Ketika mengalami kegalauan atau kesenangan dibutuhkan ketenangan hati untuk memilih jalan agar selamat . Biasanya orang yang bisa tenang hatinya adalah orang yang bisa menjaga keseimbamngan antara fikiran an perasaannya. Ada beberapa kiat menenangkan hati antara lain berusaha berpikiran positip . Cara paling efektip sesuai ajaran agama yakni dengan beribadah, antara lain berpuasa ,sholat atau berdhikir.
Sebaik-baik contoh untuk manusia ketika menghadapi berbagai masalah berat atau ringan, senang atau duka adalah Rasulullah.. Ketika beliau dirundung rasa kesedihan segera sholat. Pernah beliau berkata kepada Bilal :”Wahai Bilal, aku dapat merasakan tenang setelah aku sholat” “Sholat sesuatu yang sangat menyenangkan”. Ketika menghadapi pemasalahan penting seperti Perang Badar , Rasulullah sholat terlebih dahulu dan bermohon perlindungan dari Allah sebelum berangkat untuk berperang agar hatinya tenang.
Rasulullah meyakini sepenuh hati bahwa Allah tak pernah memberikan cobaan atau ujian pada hamba-Nya di luar batas kesanggupannya. Rahmat Allah jauh lebih luas dari kesedihan yang dicobakan kepada hamba-Nya. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah.
Baca Juga: KPK Tahan Bupati Kapuas dan Anggota DPR RI untuk Kepentingan Penyidikan
Ketika kita sedang gelisah, Rasulullah mengajarkan untuk menghilangkan kegelisahan itu dengan bersholawat kepada Nabi.”Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali maka Allah akan memberikan sholawat (rahmat) kepadanya 10 kali “.
Nabi juga bersabda agar kita memperbanyak sholawat pada malam dan siang hari Jum’at, karena pada waktu itu sholawat yang kita lakukan akan diperlihatkan kepada Rasulullah. Para sahabat pun bertanya: Bagaimana shalawat kami bisa diperlihatkan kepadamu Ya Rasul sedangkan jasadmu telah hancur dimakan tanah. Rasul pun menjawab :”Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi (tanah) untuk memakan jasad para Nabi”.
Berbuat kebaikan, beramal sholeh atau melakukan sesuatu yang bermanfat bagi orang lain juga dapat menghilangkan kegelisahan dan kekeruhan perasaan. Bersedekah karena memang diperintahkan dalam Islam juga dapat membuat hati menjadi lapang dan merasa tenang.
Wallahu a’lambishshawab.
Artikel Terkait
Jangan Pernah Menyesal
Masjid Tempat Bersujud
Jangan Membiarkan Waktu Sia-Sia
Berprasangka Buruk Disukai Setan