Puasa dan Pengendalian Diri

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 04:33 WIB
 Ilustrasi. Puasa adalah bentuk pengendalian diri manusia atas segala godaan.  (pexels - Ahmed Aqtai)
Ilustrasi. Puasa adalah bentuk pengendalian diri manusia atas segala godaan. (pexels - Ahmed Aqtai)

NAFSU yang ada pada diri manusia itu sangat dominan,  tidak  pernah merasa puas tapi juga bisa kecewa, gelisah, iri, dengki, rakus, waswas dan keburukan lainnya.

Ini bisa mengakibatkan gangguan mental sehingga diperlukan kemampuan untuk pengendalian diri.

Secara psikologis, berpuasa menjadikan diri orang yang berpuasa mampu mengendalikan dirinya tidak mudah diperbudak oleh hawa nafsu.

Baca Juga: Sidang Agnes Segera Digelar, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Tunjuk Hakim Tunggal

Kemampuan mengendalikan diri mengindikasikan sehat atau tidaknya kehidupan ruhaniah seseorang.

Berpuasa mampu menyehatkan mental karena ada latihan kejiwaan yang dilakukan dengan jujur menahan lapar dan dahaga.

Melaksanakan ibadah puasa karena Allah SWT memperoleh manfaat ganda, yakni terhindar dari dosa, mendapat pahala dan keuntungan lainnya.

Dengan berpuasa memperoleh ketenangan jiwa, mampu mengendalikan nafsu, pikiran dan hati, mampu meningkatkatkan keimanan dan ketaqwaan sehingga terhindar dari perbuatan sia-sia, tidak melanggar norma kehidupan sosial yang baik.

Rasulullah bersabda: “Puasa itu bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum. Akan tetapi sesungguhnya puasa itu adalah mencegah diri dari segala perbuatan yang sia-sia serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang kotor dan keji". (H R Buhari).

Baca Juga: Peter Gontha Unggah Foto Mobil Bea Cukai Layani Alphard di Apron Bandara Soekarno Hatta: Kok Masih Berani?

Ramadhan bulan peningkatan kualitas dan kuantitas amal baik yang ritual maupun sosial melebihi dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Di bulan Ramadhan nafas orang berpuasa dihitung sebagai tasbih, tidurnya yang bukan karena bermalas-malas bernilai ibadah, doa orang berpuasa diijabah.

Menunaikan satu ibadah wajib di bulan ini pahalanya sama dengan menunaikan tujuh puluh ibadah yang sama di bulan lainnya, ibadah sunnah di bulan ini sama nilainya dengan ibadah wajib di bulan lain.

Baca Juga: Anime My Hero Academia Season 6 Tamat! Jangan Khawatir, Season 7 Siap Diproduksi

Buya Hamka pernah mengatakan maksud dari puasa agar terpelihara hubungan manusia dengan Allah Ta’ala.

Halaman:

Editor: Yuli Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Bawa Api Neraka ke Rumah

Kamis, 8 Juni 2023 | 06:11 WIB

Berbuat Baik

Rabu, 7 Juni 2023 | 08:49 WIB

Menghadapi Kebosanan

Senin, 5 Juni 2023 | 06:11 WIB

Alam Semesta

Jumat, 2 Juni 2023 | 06:11 WIB

Dzul Qoidah Bulan Suci

Rabu, 31 Mei 2023 | 06:12 WIB

Menyalahkan Orang Lain

Senin, 29 Mei 2023 | 06:09 WIB

Menolak Pujian

Minggu, 28 Mei 2023 | 06:12 WIB

Imam Hambali

Sabtu, 27 Mei 2023 | 06:07 WIB

Tiga Syarat Ibadah Diterima Allah

Jumat, 26 Mei 2023 | 05:43 WIB

Celaan dari Lawan

Kamis, 25 Mei 2023 | 09:27 WIB

Delapan Golongan Manusia yang Dicintai Allah

Rabu, 24 Mei 2023 | 05:58 WIB

Wanita Bahagia

Selasa, 23 Mei 2023 | 07:37 WIB

Al Ghazali, Kisah Lalat dan Tinta

Senin, 22 Mei 2023 | 08:17 WIB

Sifat Tamak dan Rakus

Minggu, 21 Mei 2023 | 06:12 WIB

Tiga Kelemahan Manusia

Kamis, 18 Mei 2023 | 05:43 WIB

Menolong Wanita Melahirkan

Rabu, 17 Mei 2023 | 06:22 WIB

Ikhlas Memurnikan Ibadah

Selasa, 16 Mei 2023 | 06:06 WIB

Keutamaan Berjalan Kaki ke Masjid

Sabtu, 13 Mei 2023 | 06:44 WIB

Keteguhan Abu Bakar

Jumat, 12 Mei 2023 | 13:03 WIB
X