Mengapa Muslim Harus Puasa? Imam Al Ghazali Ungkap Keistimewaannya

HARIANTERBIT.com - Pada hakikatnya ibadah puasa Ramadhan disyariatkan kepada seluruh umat Nabi Muhammad SAW, terkecuali bagi mereka yang tidak mampu untuk melakukan.

Ibadah puasa Ramadhan diwajibkan bagi umat Islam pada tiap tahun bulan Ramadhan selama satu bulan penuh. Ibadah puasa sejatinya bukan syariat baru.

Puasa bukanlah suatu ibadah syariat baru, melainkan sudah disyariatkan oleh umat-umat terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Siap War Tiket Suga BTS? Ini Tips Menenangkan Petebutan Tiket Online

Seperti yang telah dikutip melalui laman islam.nu.or.id, berikut adalah jawaban mengenai keharusan seorang muslim menjalankan ibadah puasa.

Sejarinya, ibadah puasa mengandung banyak manfaat dan keutamaan, baik itu baik secara jasmani maupun rohani.

Maka dari itu, dengan banyaknya keutamaan yang dihasilkan dari ibadah puasa, ibadah ini turut disyariatkan untuk umat Nabi Muhammad SAW, umat akhir zaman.  

 Baca Juga: Agnes Segera Disidang, Begini Persiapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Ketika puasa, umat Islam diperintahkan untuk menahan dan meninggalkan sesuatu (takhalli).

Itulah sebabnya puasa disebut sebagai ibadah yang istimewa.

Imam Al Ghazali menjelaskan keistimewaan ibadah puasa, melalui karyanya beliau menjelaskan mengenai hakikat puasa.

 Baca Juga: My Hero Academia Season 6 Episode 25: Deku Membuat Perjanjian Baru dengan Kelas A

أن الصوم كف وترك وهو في نفسه سر ليس فيه عمل يشاهد وجميع أعمال الطاعات بمشهد من الخلق ومرأى والصوم لا يراه إلا الله عز و جل فإنه عمل في الباطن بالصبر المجرد

“Puasa itu menahan diri dan meninggalkan (larangan puasa). Puasa pada hakikatnya sebuah rahasia. Tidak ada amal yang tampak padanya. Kalau semua ibadah disaksikan dan dilihat oleh makhluk, ibadah puasa hanya dilihat oleh Allah SWT. Puasa adalah amal batin, murni kesabaran,”

Melalui penjelasan ini, maka kita dapat mengetahui bahwa keutamaan dan inti ibadah puasa adalah kesabaran dengan ganjaran tiada tara.