Begini Cara Rasulullah Menyambut Ramadhan

HARIANTERBIT.com - Rasulullah SAW sudah pasti memiliki cara berpikir yang menonjol karena tingkat kearifan, ilmu, dan keimanan-Nya. Lalu bagaimana cara Rasulullah menyambut Ramadhan? 

Rasulullah merencanakan semua tindakannya dengan cara terbaik, keseimbangan, dan jalan tengah yang tepat antara kebutuhan jiwa dan raga.

Sebagimana yang dikatakan oleh Aisyah RA:

“Rasulullah biasa berpuasa sampai kami mengatakan dia tidak berbuka puasa dan berbuka sampai kita mengatakan dia tidak berpuasa,"

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Lokasi Kebakaran Pertamina Plumpang Bukan Tempat Tinggal, Prabowo Bicara Duet Anies-Sandi

Baca Juga: 5 Rekomendasi Motor Sport Wanita, Kakinya Nyampe Nggak?

"Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah menyelesaikan puasa sebulan kecuali Ramadhan, dan aku tidak pernah melihatnya lebih banyak puasa di bulan lain daripada di bulan Sya'ban.”

Kecerdasan Rasul SAW, menunjukkan bahwa Sya'ban datang di antara dua bulan besar – bulan suci Rajab dan bulan puasa Ramadhan – dan bahwa orang sering disibukkan dengannya dan mengabaikan Sya'ban.

Keinginan untuk memanfaatkan waktu-waktu paling banyak diabaikan orang dalam ibadah.

Hal ini dapat ditelusuri kembali pada perilaku para pendahulu, mereka akan melakukan sholat sunnah selama jeda antara dua sholat malam, dan akan mengatakan itu adalah jam kelalaian.

Baca Juga: Viz Media Sediakan Anime Klasik Gratis di YouTube

Mengapa Rasulullah SAW lebih memilih memanfaatkan waktu lalai di bulan Sya'ban dengan amal ibadah?

Berikut adalah penjelasan yang telah dilansir melalui laman islamonline.net mengenai amalan-amalan yang dilakukan Rasul SAW ketika bulan Sya’ban.

1. Ibadah pada masa itu lebih tersembunyi, dan amal-amal sunnah yang tersembunyi lebih baik, terutama puasa, karena itu adalah rahasia antara hamba dan Tuhannya.

Baca Juga: Crash Course in Romance Tamat Hari Ini: Jeon Do Yeon dan Jung Kyung Ho Ucapkan Selamat Tinggal