Titipan dan Saran Visioner

- Sabtu, 10 Desember 2022 | 20:27 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli
Ekonom senior Rizal Ramli

Oleh: Henrykus Sihaloho

HARI ini Rizal Ramli berulang tahun. Ekonom yang akrab dipanggil RR ini sudah lama mencatatkan namanya dengan tinta emas dalam sejarah Indonesia.

Saat menjadi mahasiswa RR dan teman-temannya memperjuangkan wajib belajar 6 tahun. Agar gaungnya terdengar, RR dan kawan-kawan saat itu mengundang WS Rendra untuk datang ke ITB, yang kemudian menghasilkan puisi terkenal yang berjudul “Sebatang Lisong”.

Tidak cukup sampai di situ, mereka juga mengundang sutradara terkenal Sjuman Jaya, yang memudian melahirkan film “Yang Muda Yang Bercinta.”

Baca Juga: Survei Poltracking: Menko Airlangga Tidak Masuk Daftar Menteri Jokowi dengan Kinerja Memuaskan

Jejak perjuangan RR di atas tidak akan banyak diketahui orang di era sebelumnya. Bahkan di era digital sekarang, tidak banyak juga yang tahu, Undang-Undang 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang ditetapkan pada 25 November 2011 lahir dari proses perjuangan RR bersama aktivis Kesatuan Aksi Jaminan Sosial.

Mereka antara lain menggelar aksi di depan Gedung DPR, Jakarta pada 22 Juli 2011 guna menuntut pengesahan RUU Badan Pengelola Jaminan Sosial. Pengesahan UU ini membuat para pekerja mendapat jaminan kesehatan dan ketenakerjaan seperti yang dimiliki oleh aparatur negara sipil, Polri, dan TNI dan seluruh anggota keluarga yang tertanggung.

Catatan historis lainnya yang dibuang sayang adalah keterlibatan RR dalam melengserkan Soeharto. Guna mengakhiri kekuasaan Soeharto yang telah berjalan 32 tahun, RR memiliki cara yang khas dalam berjuang, yakni dengan melakukan pendekatan kepada 3 tokoh pers terkemuka di Indonesia saat itu, yakni Jacob Oetama (Pemimpin Umum Kompas), Goenawan Mohamad (Pemimpin Redaksi Tempo), dan (Pemimpin Umum Suara Pembaruan). Uniknya, RR malah meminta bantuan adik Soeharto Probosutedjo untuk mendesak kakaknya agar bersedia lengser.

Baca Juga: Proyek Food Estate Prabowo Terancam Mangkrak, Tak Ada Petaninya

Titipan BK dan TK dan Saran Visioner Guruh dan Guntur

Meski sejak mahasiswa berjuang tanpa kekerasan ala Mahatma Gandhi (ahimsa), namun hingga sekarang RR kerap mendapat kekerasan fisik dan nonfisik, termasuk dari pemerintahan Orde Baru yang memasukkannya ke dalam bui Sukamiskin.

Pengalaman ini bukannya membuatnya menaruh dendam. RR justru bangga lantaran itu membuatnya memiliki “brevet penjara Sukamiskin” yang sama dengan almarhum Taufiq Kiemas (TK).

Rupanya TK pun setali tiga uang dengan RR. TK bersama istrinya Megawati Soekarnoputri tidak pernah tampak berniat membalaskan perlakuan buruk, biadab, dan tidak berperikemanusiaan dari Soeharto dan Orde Baru kepada Bung Karno dan keluarga besarnya.

Baca Juga: Saham GOTO Jeblok Sampai Mentok ke Rp 123, Erick Thohir Kembali Jadi Sorotan

Halaman:

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rezim Karakterloos: Berani Bohong, Nggak Tahu Malu

Minggu, 26 Februari 2023 | 17:56 WIB

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS

Rabu, 8 Februari 2023 | 09:44 WIB

Tiga Serangkai Angkatan Baru Penulis Muda Indonesia

Jumat, 27 Januari 2023 | 16:49 WIB
X