Oleh: Hilda Lestari dan Hidayati , S.K.M., M.K.M., Mahasiswa dan Dosen dari Prodi Kesehatan Masyarakat UHAMKA
Sampai saat ini, stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang harus dihadapi Indonesia. Stunting adalah keadaan dimana balita mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai tinggi badannya lebih rendah atau pendek dari tinggi balita seusianya.
Setiap tahunnya prevalensi stunting di Indonesia semakin meningkat, ditambah masa pandemi covid 19 angka pengangguran dan angka kemiskinan selama pandemi meningkat kemungkinan angka stunting bisa ikut meningkat. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021 meyebutkan bahwa prevalensi stunting di indonesia mencapai 24,4% yang dimana satu dari empat anak di Indonesia mengalami stunting.
Penurunan prevalensi stunting di Indonesia masih jauh dari batas yang ditentukan oleh World Health Organization (WHO), dimana WHO menetapkan bahwa prevalensi stunting di suatu negara tidak boleh melebihi 20%. Presiden menargetkan penurunan stunting di Indonesia pada tahun 2024 dari 24,4% menjadi 14%.
Baca Juga: JAMBAKK: Kejagung Segera Periksa Kasus Dugaan Kredit Macet di Bank Banten
Pencegahan dan penurunan prevalensi stunting menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional. Upaya program pencegahan dan penurunan ini hendaknya melibatkan seluruh peran serta masyarakat , termasuk didalamnya adalah Kader Kesehatan yang ada di Posyandu Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat, dalam hal ini kader juga disebut sebagai penggerak atau promotor kesehatan.
Kader kesehatan merupakan ujung tombak pelaksanaan posyandu di masyarakat. Kader Kesehatan mempunyai tugas untuk mengelola pelaksanaan posyandu mulai dari persiapan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan posyandu di wilayah.
Kader posyandu sebagai tenaga masyarakat yang paling dekat dengan masyarakat.
Hal tersebut disebabkan karena kader merupakan masyarakat setempat sehingga alih pengetahuan dan alih ketrampilan dari kader kepada masyarakat sekitar menjadi lebih mudah.
Senin (9/5/2022), mahasiswa dan Dosen FIKES Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka mengadakan kegiatan pelatihan Kader Posyandu di Kabupaten Serang, tepatnya di PAUD Tunas Bangsa Desa Tamiang Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang dengan tema “Kader Pintar Cegah Stunting”.