Oleh Dr. Legisan Samtafsir
Jakarta, HanTer - Kejayaan suatu bangsa karena kekayaan alamnya? Tidak. Bahkan banyak bangsa kaya sumber daya alam tetapi terkena kutukan sumber daya alam. Alamnya kaya tapi rakyatnya miskin, penuh ketidakadilan dan konflik. Bahkan banyak negara miskin sumber alam, menjadi maju, modern dan sejahtera melampaui negara-negara yang kaya sumber alam.
Atau karena sumber daya manusianya? Tidak. Karena tidak ada rakyat banyak yang tiba-tiba cerdas, kreatif, inovatif, kerja keras dan sempurna kapabilitasnya. SDM selalu berproses dan bertansfrormasi. Maka bukan pada SDM nya tapi pada proses transformasinya.
Baca Juga: Sukses Distribusi Musik Digital di Indonesia, Riccardo Miliki Katalog Lagu-lagu Arya Satria
Lalu karena apanya?
Apakah karena agama yang dianutnya ? Tidak juga. Karena kemajuan materi dunia modern saat ini, dipisahkan dari anasir keagamaan. Agama dipandang sebagai urusan pribadi, dan bukan modal pembangunan.
Hal yang paling mendekati sebab utama kejayaan dan ketertinggalan suatu bangsa dan negara, tidak lain adalah kepemimpinan nasional dan politik pembangunannya.
Kepemimpinan Nasional
Lihatlah Kaisar Meiji dalam melakukan restorasi, mengubah Jepang yang tertutup dan konflik saudara, menjadi negara yang mampu sejajar dengan Eropa dan Amerika.
Lihatlah Park Chung He mengubah Korea Selatan yang miskin setelah dijajah Jepang, menjadi bangsa yang penuh percaya diri, menjadi eksportir baja, mobil, elektronik, berkelas dunia.