Rizal Ramli dan Tera Korupsi Rp 349 Triliun di Kemenkeu

- Minggu, 26 Maret 2023 | 18:31 WIB
Ir Syafril Sjofyan MM
Ir Syafril Sjofyan MM

Oleh: Ir Syafril Sjofyan MM.

Tadinya saya ragu-ragu kebenaran cerita Yusuf Kalla. Ketika SBY dan JK sebagai pasangannya memenangkan Pilpres. SBY ingin mengangkat Rizal Ramli menjadi Menko Perekonomian. JK menolak karena dia punya calon ARB yang ikut membiayai kampanye.

Lalu ketika SBY mencalonkan RR untuk Menteri Keuangan. JK juga menolak dengan alasan banyak petinggi Kemenkeu akan mundur jika RR diangkat jadi Menkeu. Saya mengira ini cuma karangan JK. Sebagai alasan ketidak sukaan. Karena JK pernah dipecat Gusdur jadi Kabulog diganti RR.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Mafia Tambang di Daerah Berulah, Minta Uang ke Pengusaha

Tapi kini. Setelah Tera Korupsi 349 Triliun di Kemenkeu, alias Pencucian Uang oleh para petinggi Kemenkeu sejak 2009 sampai sekarang. Saya teringat “cerita” JK tersebut yang disampaikan kepada pewawancara terkenal Karni Ilyas. Bahwa kemudian saya percaya cerita JK tentang penolakan petinggi Kemenkeu terhadap Rizal Ramli benar adanya.

Rizal Ramli yang saya kenal dulu sebagai sejak aktivis 77-78. Sangat “straight”, tegas terhadap penyelewengan keuangan negara.

Ketika jadi Menteri di era Gusdur. Putranya ketika itu masih SMA dengan bangga menceritakan bahwa dia diminta jadi komisaris salah satu perusahaan sawit swasta. RR malah bereaksi memberikan garpu kepada putranya agar menusuk bapaknya. Akhirnya Bapak dan Anak nangis berpelukan, memahami batas etika dan kepatutan.

Baca Juga: Survei Indikator: Elektabilitas Erick Thohir Jadi Cawapres Melesat, Ridwan Kamil Menurun

Menurut RR itu tidak pantas dan ada unsur penyuapan. Sehingga sampai sekarang anak-anaknya tidak ada yang menjadi “benalu” keuangan negara, hidup sukses secara mandiri. Pada waktu itu RR sebagai Kabulog yang dulu menjadi gudang bancakan, memotong dana off budget dengan ratusan rekening, menjadi hanya 9 rekening.

Lain lagi pengakuan dua sahabat RR aktivis 77-78 kepada saya, salah satu sahabat tersebut sudah almarhum, satu lagi sekarang beberapa waktu lagi sakit. Stroke. Sebagai sahabat mereka mendatangi kantor Bulog menemui RR. Bermaksud meminta keringanan agar satu kapal penuh dengan beras import kepunyaan pengusaha Cina (WNI), yang sudah berlabuh di Priok, bisa memberi izin menurunkan muatan.

Baca Juga: Irish Bella Hapus Nama Ammar Zoni, Isu Perceraian Menguat

Apa yang mereka para sahabat tersebut dapat ? Dampratan “marah besar” dari Rizal Ramli. “Kalau kalian butuh uang minta saja dengan baik, akan saya beri”. “Jangan kalian suruh saya melakukan hal tidak baik mengimpor beras”. Ketika RR jadi Kabulog dan Menteri era Gusdur memang tidak ada impor beras. Bulog malah nambah untung Rp5 Trilliun. Dana keuntungan Bulog itu di era Presiden Megawati “digunakan” untuk membeli pesawat jet tempur Shukoi dari Rusia.

Banyak sekali cerita integritas dan kejujuran RR sebagai pejabat tinggi. Penulis juga pernah mengalami secara langsung. Ketika RR menjadi Menko Maritim era Jokowi. Penulis dihubungi oleh mengaku utusan alm. Cosmas Batubara. Ketika itu Cosmas Batubara (aktivis 66 mantan menteri), sedang menjabat sebagai dirut Podomoro, menggantikan Dirut Podomoro yang ditangkap KPK.

Baca Juga: Begini Cara Cerdaskan Demokrasi Lewat Media Sosial

Halaman:

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Korupsi dan Rontoknya Ideologi

Kamis, 1 Juni 2023 | 11:00 WIB

Apa Buktinya Tuan Rumah SEA Games, 'Bermain'?

Senin, 15 Mei 2023 | 23:04 WIB

Buku di Tengah Disrupsi Digital

Senin, 3 April 2023 | 09:35 WIB

Hokky Caraka dan Tiga Presiden

Sabtu, 1 April 2023 | 03:30 WIB

Hokky Caraka dan Tiga Presiden

Sabtu, 1 April 2023 | 03:22 WIB

Ketika Kita Sulit Memisahkan Politik dan Olahraga

Minggu, 26 Maret 2023 | 21:00 WIB

Indonesia Bukan Negara Sejahtera

Jumat, 24 Maret 2023 | 13:05 WIB

Sikap Budaya dan Korupsi

Rabu, 22 Maret 2023 | 16:03 WIB
X