Oleh: Ir Syafril Sjofyan MM.
Tadinya saya ragu-ragu kebenaran cerita Yusuf Kalla. Ketika SBY dan JK sebagai pasangannya memenangkan Pilpres. SBY ingin mengangkat Rizal Ramli menjadi Menko Perekonomian. JK menolak karena dia punya calon ARB yang ikut membiayai kampanye.
Lalu ketika SBY mencalonkan RR untuk Menteri Keuangan. JK juga menolak dengan alasan banyak petinggi Kemenkeu akan mundur jika RR diangkat jadi Menkeu. Saya mengira ini cuma karangan JK. Sebagai alasan ketidak sukaan. Karena JK pernah dipecat Gusdur jadi Kabulog diganti RR.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Mafia Tambang di Daerah Berulah, Minta Uang ke Pengusaha
Tapi kini. Setelah Tera Korupsi 349 Triliun di Kemenkeu, alias Pencucian Uang oleh para petinggi Kemenkeu sejak 2009 sampai sekarang. Saya teringat “cerita” JK tersebut yang disampaikan kepada pewawancara terkenal Karni Ilyas. Bahwa kemudian saya percaya cerita JK tentang penolakan petinggi Kemenkeu terhadap Rizal Ramli benar adanya.
Rizal Ramli yang saya kenal dulu sebagai sejak aktivis 77-78. Sangat “straight”, tegas terhadap penyelewengan keuangan negara.
Ketika jadi Menteri di era Gusdur. Putranya ketika itu masih SMA dengan bangga menceritakan bahwa dia diminta jadi komisaris salah satu perusahaan sawit swasta. RR malah bereaksi memberikan garpu kepada putranya agar menusuk bapaknya. Akhirnya Bapak dan Anak nangis berpelukan, memahami batas etika dan kepatutan.
Baca Juga: Survei Indikator: Elektabilitas Erick Thohir Jadi Cawapres Melesat, Ridwan Kamil Menurun
Menurut RR itu tidak pantas dan ada unsur penyuapan. Sehingga sampai sekarang anak-anaknya tidak ada yang menjadi “benalu” keuangan negara, hidup sukses secara mandiri. Pada waktu itu RR sebagai Kabulog yang dulu menjadi gudang bancakan, memotong dana off budget dengan ratusan rekening, menjadi hanya 9 rekening.
Lain lagi pengakuan dua sahabat RR aktivis 77-78 kepada saya, salah satu sahabat tersebut sudah almarhum, satu lagi sekarang beberapa waktu lagi sakit. Stroke. Sebagai sahabat mereka mendatangi kantor Bulog menemui RR. Bermaksud meminta keringanan agar satu kapal penuh dengan beras import kepunyaan pengusaha Cina (WNI), yang sudah berlabuh di Priok, bisa memberi izin menurunkan muatan.
Baca Juga: Irish Bella Hapus Nama Ammar Zoni, Isu Perceraian Menguat
Apa yang mereka para sahabat tersebut dapat ? Dampratan “marah besar” dari Rizal Ramli. “Kalau kalian butuh uang minta saja dengan baik, akan saya beri”. “Jangan kalian suruh saya melakukan hal tidak baik mengimpor beras”. Ketika RR jadi Kabulog dan Menteri era Gusdur memang tidak ada impor beras. Bulog malah nambah untung Rp5 Trilliun. Dana keuntungan Bulog itu di era Presiden Megawati “digunakan” untuk membeli pesawat jet tempur Shukoi dari Rusia.
Banyak sekali cerita integritas dan kejujuran RR sebagai pejabat tinggi. Penulis juga pernah mengalami secara langsung. Ketika RR menjadi Menko Maritim era Jokowi. Penulis dihubungi oleh mengaku utusan alm. Cosmas Batubara. Ketika itu Cosmas Batubara (aktivis 66 mantan menteri), sedang menjabat sebagai dirut Podomoro, menggantikan Dirut Podomoro yang ditangkap KPK.
Baca Juga: Begini Cara Cerdaskan Demokrasi Lewat Media Sosial
Artikel Terkait
Kegagalan Jokowi, Sikap Megawati, Tangan Dingin Rizal Ramli dan Krisis Ekonomi Indonesia di depan Mata
Representasi Dari Soekarno-Hatta, Duet Rizal Ramli-Puan Mampu Selamatkan Indonesia
Rizal Ramli di Munas BEM SI Sumbawa, Sistem Kenegaraan Alami Dekadensi Moral dan Etika
Disambut Positif Berbagai Kalangan, Ramai-ramai Dukung Duet Rizal Ramli-Puan
Zulfan: Rizal Ramli Sosok yang Tepat Untuk Memimpin Indonesia
Ulama dan Pendekar Banten Dukung Rizal Ramli