Anggota Polri Ikuti Kursus Manajemen Pengamanan Stadion, Cegah Tragedi Kanjuruhan Terulang

HARIANTERBIT.com - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berharap Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter Arema pada 1 Oktober lalu tidak terulang setelah pihaknya menjalin sinergi dalam menggelar kursus manajemen pengamanan stadion.

Kursus yang digelar di Mabes Polri, Jakarta pada Rabu (1/2/2023), diikuti 66 personel. Masing-masing terdiri dari 56 orang personel Polri dan 10 orang dari Kemenpora, Kementerian PUPR, Kemenkes, PSSI, dan PT LIB.

Agenda ini merupakan wujud Polri melaksanakan transformasi pengamanan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Iriawan menambahkan Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa sebanyak 132 orang tidak terulang di kemudian hari.

Baca Juga: Putri Candrawathi dan Bharada E sampaikan duplik hari in

Kursus manajemen pengamanan stadion ini bertujuan menyempurnakan implementasi Perpol 10 Tahun 2022 tersebut. Diharapkan kemampuan personel meningkat dalam pengamanan event olahraga, khususnya sepakbola.

"Kita harus melakukan perbaikan sesuai arahan dari Bapak Presiden untuk melaksanakan transformasi untuk menyelenggarakan olahraga yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, dari sisi keamanan, manajemen pengaturan suporter, penonton," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Selain Iriawan, kursus manajemen pengamanan stadion juga dihadiri Sekjen PSSI Yunus Nusi, Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus, instruktur profesional dari Conventry University Inggris.

Baca Juga: Diganggu Asam Lambung dan Maag? 4 Obat Rumahan Ini Bisa Dicoba!

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga turut hadir sekaligus menutup kegiatan itu. Listyo Sigit berharap pelatihan yang digelar selama sembilan hari ini bisa meningkatkan kualitas pengamanan laga sepakbola.

"Jadi sebagaimana komitmen Polri bahwa akan terus melaksanakan peningkatan kualitas dari pengamanan, khususnya terkait dengan penyelenggaraan kompetisi besar, khususnya sepakbola," kata Listyo Sigit.