HARIANTERBIT.com - Buntut tragedi Kanjuruhan, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dan Direktur PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, didesak mundur lewat petisi di Change.org, 'Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur!'.
Tak lama sejak tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 suporter dan dua aparat kepolisian ini terjadi, desakan Ketum PSSI dan Direktur PT LIB mundur memang sudah digaungkan banyak pecinta sepak bola di tanah air.
Namun hingga lima hari penyelidikan tragedi Kanjuruhan bergulir, tak ada satupun pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden tersebut. Bahkan desakan Ketum PSSI dan Direktur PT LIB mundur pun menguap begitu saja.
Hingga akhirnya, muncul sebuah petisi di laman change.com yang diprakarsai Emerson Yuntho - yang mengatasnamakan Suporter Sepak Bola Indonesia dan Masyarakat Pecinta Sepak Bola Indonesia mendesak agar Iwan Bule dan Akhmad Hadian Lukita segera mundur dari jabatannya.
Hasilnya, sejak diluncurkan delapan jam yang lalu, sudah ada 8.311 orang yang memberikan tanda tangannya - dari 10 ribu tanda tangan yang dibutuhkan.

Petisi tuntutan Ketum PSSI dan Direktur PT LIB untuk mundur di change.org (change.org)
Diungkapkan Emerson, dibuatnya petisi ini karena hingga tengah pekan ini - sejak insiden itu terjadi pada Sabtu malam 1 Oktober 2022, tidak ada satupun pengurus maupun pimpinan PSSI dan PT LIB yang bersedia mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral atas tragedi Kanjuruhan.
Menurutnya, PSSI dan PT LIB menjadi pihak yang sangat bertanggung jawab atas musibah ini karena kedua badan tersebut telah mengabaikan rekomendai pihak kepolisian - dalam hal ini Polres Malang, agar pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya tidak digelar di malam hari.
PT LIB ngotot agar pertandingan yang hanya dihadiri suporter tim tuan rumah itu tetap digelar malam hari.
Sementara tiket pun dicetak melebihi anjuran yakni 38 ribu lembar dan panpel mencetaknya sebanyak 42 ribu lembar.
Sedihnya lagi, tragedi Kanjuruhan kini masuk tiga besar insiden kerusuhan suporter yang paling mematikan di dunia, setelah insiden di Nacional Stadium di Lima Peru dan Accra Stadium di Ghana.
"Kami ucapkan duka cinta yang mendalam atas tragedi Kanjuruhan ini. Duka Kanjuruhan adalah duka kita semua, seluruh bangsa Indonesia bahkan seluruh warga dunia. Tidak ada satupun warga atau 'hadirin' yang berbahagia atas peristiwa kelabu ini," tegas Emerson dalam pengantar petisinya tersebut.
Sementara PSSI dan PT LIB - yang telah mengabaikan imbauan dari pihak kepolisian, terkesan lebih mengutamakan kepentingan bisnis semata dibandingkan keselamatan para suporter.
"Melalui petisi ini, kami mendesak Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI beserta semua pengurus di PSSI dan Akhmad Hadian Lukita, Direktur PT LIB, untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya," tambahnya.***
Artikel Terkait
Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan jadi 131, Kapolda Jatim Menyesal dan Minta Maaf
Cerita Sedih Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan: Kehilangan Suami dan Anak Usia 3,5 Tahun
Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Khofifah: Saat Terjadi Langsung Dibawa Pulang
Komentar Thomas Doll atas Tragedi Kanjuruhan: Itu Membuat Saya Tak Ingin Membahas Sepak Bola Lagi!
Aksi Solidaritas Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata ‘Pembunuh’, Adili Oknum Polisi Brutal dan Copot Kapolda
Rizal Ramli: Tragedi Kanjuruhan Momentum Benahi Polri, Ubah SOP jadi Lebih Manusiawi