HARIANTERBIT.COM - Usut tuntas tragedi Kanjuruhan pada Sabtu malam lalu, menjadi intruksi langsung dari Presiden Joko Widodo. Masyarakat diminta sabar menunggu pengungkapan fakta dari TGIPF, jangan asal main tuding yang tidak masuk akal.
Tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang menewaskan 125 suporter. Dua hari telah berlalu. Gelombang spekulasi pun bermunculan di berbagai lini masa siapa yang patut bertanggung jawab atas banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia secara sia-sia.
Sejumlah stakeholder olahraga seperti PSSI, Liga Indonesia Baru (LIB), Panpel Lokal, kepolisian dan juga fantisme berlebih dari para pendukung Arema FC menjadi pembahasan. Kesemuanya tak luput dituding sebagai kambing hitam atas tragedi Sabtu Kelabu di Kanjuruhan.
Terlebih, banyak oknum yang kini dianggap pansos sebagai pengamat serta pemerhati terkait insiden itu. Beragam spekulasi pun mereka tuangkan diberbagai media sosial. Tentu saja, opini tersebut membuat masyarakat tergiring dan menimbulkan spekulasi yang tidak masuk akal.
Menyikapi hal tersebut, pengamat dan juga komentator sepakbola, Mohamad Kusnaeni turut angkat suara. Pria yang karib disapa Bung Kus itu meminta kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama keluarga korban, agar tidak menelan mentah-mentah sekelumit informasi yang statusnya masih simpang siur dan diimbau jangan main tuding tanpa dasar hingga menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) pimpinan Menko Polhukam Mahfud MD.
"Banyak aspek dengan peristiwa kemarin. Tapi menurut saya itu tugasnya tim Pencari Fakta. Sebelum diungkapkan fakta-faktanya oleh tim pencari fakta, masyarakat janganlah berspekulasi, karena akan menciptakan kebingungan ditengah masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Mohamad Kusnaeni melalui sambungan telepon, Senin (3/10/2022).
Terpenting, lanjut Bung Kus, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 nyawa pantang terulang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan berbagai langkah dari PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersama sejumlah stakeholder terkait, terutama melakukan peninjauan ulang kelaikan stadion di Indonesia yang memiliki basis suporter besar.
"Yang perlu dipikirkan ialah langkah kedepan. PSSI dan PT LIB harus melakukan review secara menyeluruh, kalau perlu undang AFC untuk mereview stadion-stadion di Indonesia yang memiliki basis suporter besar. Semua harus di review dengan sungguh-sungguh, terutama tentang safetynya," ujar Bung Kus.
"Langkah ketiga, negara sudah punya Inpres tentang percepatan. Salah satunya menyangkut ke kontribusi berbagai pihak/stakeholder untuk berpartisipasi dalam mengembangkan infrastruktur. Nah, terus terang di Indonesia masih banyak stadion yang infrastrukturnya belum memenuhi persyaratan aman dan nyaman," jelasnya.
Artikel Terkait
Polri Diminta Segera Tentukan Pelaku di Balik Tragedi Kanjuruhan
Jalankan Instruksi Presiden, Menpora Amali Tegaskan Penanganan Korban Tragedi Kanjuruhan Paling Utama
Tragedi Kanjuruhan: Kualifikasi Piala Asia Timnas U-17 Tetap Digelar Tanpa Penonton
Teknis Sepakbola Wewenang Penuh PSSI, Said Abdullah Minta Libatkan FIFA Menginvestigasi Tragedi Kanjuruhan
Bukan Sekedar Sanki Etik, Panglima Akan Pidanakan Anggota Terlibat Tragedi Kanjuruhan
Bareskrim periksa Direktur LIB Hingga Kadispora Jatim Terkait Tragedi Kanjuruhan
Rakorsus Tragedi Kanjuruhan: Hanya Cabang Sepak Bola yang Bermasalah, yang Lain Baik-baik Saja!
Muncul Lagi, Hacker Bjorka Bicara soal Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan, Javier Roca: Ada Suporter Meninggal di Pelukan Pemain Arema
Fraksi PKB DPR Galang Dukungan Bentuk Pansus Tragedi Kanjuruhan