Tirana, HanTer - Misi ganda berhasil digenggam seorang Jose Mourinho. Juru taktik berpaspor Portugal itu baru saja menghapus dahaga panjang AS Roma dengan mengantarnya meraih trofi juara di ajang UEFA Conference League.
Capaian bersama Roma membuatnya sebagai sosok pahlawan bersama klub Ibu Kota Italia untuk menebus kerinduan terhadap trofi. Adapun terakhir kali Giallorossi, julukan Roma, merasakan manisnya mengangkat trofi pada 2007-08 di ajang Coppa Italia.
Terlebih ini menjadi kesuksesan pertama Giallorossi di Eropa, tepatnya dalam turnamen resmi dibawah bendera UEFA. Sebelumnya, catatan paling maksimal yang dipetik Roma ialah runner-up Liga Champions pada 1984.
Begitu pun di ajang Liga Europa. Mereka harus puas berstatus runner-up pada turnamen kasta kedua benua biru pada tahun 1991. Dan kalio ini keberadaan Mourinho mengubah nasib sekaligus mencatatkan sejarah baru bagi Giallorossi.
Sejarah bertambah lantaran UEFA Conference League alias Liga Konferensi Eropa merupakan turnamen perdana yang digagas UEFA di musim ini. Sehingga hal tersebut menempatkan Giallorossi menjadi pemenang pertama dalam turnamen itu.
Tak hanya itu, gelar tersebut juga terasa sangat istimewa dalam karir seorang Mourinho. Sebab kesuksesan di Liga Konferensi Eropa membuatnya sebagai pelatih pertama yang berhasil merasakan manisnya mengangkat semua trofi di turnamen milik UEFA.
Pertama berhasil ditorehkan ketika The Special One, julukan Mourinho, memenangkan Piala UEFA bersama FC Porto pada musim 2002-03. Dan pada musim berikutnya ia sukses mengantarkan Porto menjuarai Liga Champions.
Setelah itu karirnya melejit. Mourinho menjadi bidikan klub-klub raksasa Eropa. Pada 2004 Chelsea berhasil mendatangkannya dari Porto dan memenangkan beberapa gelar domestik. Ia akhirnya harus berpisah pada 2007.
Tak lama menganggur, Mourinho dipinang Inter Milan pada 2008 hingga 2010. Dan tak tanggung-tanggung di musim keduanya ia berhasil mempersembahkan treble winners bagi Nerazzurri, julukan Inter, termasuk Liga Champions 2009-10.
Gelar Eropa juga kembali diukir saat mengasuh Manchester United (MU) dengan menjuarai Liga Europa musim 2016-17 dan itu menjadi trofi terakhir Setan Merah yang tak kunjung datang hingga saat ini.
Setelah melanglang buana bersama klub top, Mourinho akhirnya menerima pinangan AS Roma di awal musim 2021-22. Dan di musim pertamanya ia sukses mempersembahkan trofi turnamen baru milik UEFA, yakni Liga Konferensi Eropa 2021-22 usai menumbangkan Feyenoord 1-0 di Air Albania, Kamis (26/5/2022).
Gol semata wayang kemenangan Giallorossi dicetak Nicolo Zaniolo pada menit ke-32. Dan gol tersebut memecahkan suasana nonton bareng yang dilakukan para penggemar Roma di Olimpico Stadium. Suka cita menyelimuti 50ribu suporter Giallorossi ketika laga berakhir dengan kemenangan AS Roma.
Setelah sukses menyegel trofi tersebut, Mourinho tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Sebab ini merupakan trofi ke-26 dalam karir kepelatihannya.
"Hal hebat dalam karier saya adalah, selain Liga Europa bersama Manchester United, melakukannya bersama Porto, Inter, dan kali ini Roma yang sangat, sangat, sangat istimewa," terangnya dikutip UEFA.
Artikel Terkait
Mourinho Ingin Reuni dengan Ronaldo di AS Roma Ketika Ketegangan Melanda MU
AS Roma mengamuk di Derby della Capitale
Kalahkan AS Roma, Inter Milan Gusur AC Milan dari Puncak Klasemen
AS Roma Bikin Jose Mourinho Mewek di Lapangan
Pekan Terakhir Serie-A, AS Roma dan Lazio Kunci Tiket Eropa