Efisiensi Pemberangkatan Atlet Berdasarkan Rekomendasi dari Tim Review Terkait Prestasi, Bukan Soal Anggaran

- Senin, 18 April 2022 | 23:52 WIB
Menpora Zainudin Amali
Menpora Zainudin Amali

Jakarta, HanTer - Penyusutan pemberangkatan atlet yang sangat signifikan terjadi pada kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2021 Hanoi, Vietnam, jika dibandingkan dengan multi event yang sama pada edisi sebelumnya di Filipina tahun 2019 lalu.

Namun, skuad Indonesia yang kini hanya bermaterikan 497 atlet, mereka berpotensi meraih medali minimal perak pada pesta olahraga dua tahunan negara-negara se-Asia Tenggara itu, sedangkan 841 atlet sebelumnya yang berlaga di Manila, kembali ke Tanah Air dengan meraih 72 emas, 84 perak dan 111 perunggu.

Penyaringan sehingga terjadinya efisiensi pada pemberangakatan atlet yang berpotensi minimal meraih medali perak tersebut terjadi setelah Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) yang terdiri dari para pakar olahraga, akademisi, unsur KOI/NOC Indonesia hingga KONI Pusat, menyerahkan rekomendasi pemberangaktan atlet kepada pemerintah dalam hal ini Kemenpora.

Dalam acara Bincang Santai Tentang Olahraga yang berlangsung di Wisma Kemenpora, Senin (18/4/2022), Menpora Zainudin Amali menegaskan jika efisiensi pengiriman atlet ke SEA Games 2021 Hanoi bukan karena persoalan anggaran di Kemenpora, akan tetapi pengiriman atlet-atlet tersebut murni berdasarkan hasil review dan rekomendasi dari Tim Review PPON.

"Efisiensi pemberangkatan atlet ini tidak ada urusannya dengan anggaran yang tersedia di Kemenpora. Ini adalah urusan prestasi sesuai dengan rekomendasi tim review. Saya menerima hasil review dari tim review yang terdiri dari para pakar olahraga, akademisi, unsur KOI/NOC Indonesia hingga KONI Pusat, melalui data dan rekam jejak atlet yang akurat," ucap Menpora Amali.

"Jadi, tim review merekomendasikan cabang olahraga mana, nomor apa, atlet siapa yang berangkat. Itu yang akan kita fasilitasi. Jadi mau direkomendasikan berapapun kita akan fasilitasi," tambahnya.

Menpora Amali pun menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan penataan dan perbaikan tata kelola pembinaan olahraga Nasional, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 lalu, terlebih hal tersebut kini sudah termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.

"Sekarang ini kita sedang menuju perbaikan, merubah paradigma, paradigma kita apa? Target besar kita adalah olimpiade. Itu sasaran utama, sedangkan SEA Games adalah sasaran antara yang kemudian dilanjutkan ke jenjang selanjutnya yakni Asian Games serta Olimpiade. Jadi kita tidak sekadar memberangkatkan seperti yang sebelumnya tidak ada parameter yang jelas dan saya harus gunakan ukuran-ukuran yang dilakukan tim review," jelasnya.

Menteri asal Partai Golkar itu juga mengatakan jika kedepannya, tim review akan menambah ukuran-ukuran sebagai syarat keberangkatan atlet di multi event olahraga internasional diantaranya pertama pada saat mulai diinventarisir cabor atau atlet diantaranya akan diukur soal VO2 Max atau volume maksimum oksigen (dalam mililiter) yang dapat Anda konsumsi per menit.

"Setelah itu pada saat penentuan apakah ada perbaikan atau bisa mempertahankan (prestasi) atau tidak. Kita akan lakukan itu, sebab kalau tidak begitu, maka kita tidak berubah. Jadi ini bukan soal anggaran, namun catatan yang diberikan oleh tim review itu yang menjadi dasar keberangkatan di multi event apapun," pungkasnya.

Editor: Hermansyah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

FAPSI Beri Formulasi untuk PSSI Benahi Organisasi

Senin, 20 Maret 2023 | 14:40 WIB

Deretan Prestasi Syabda Perkasa Belawa

Senin, 20 Maret 2023 | 13:10 WIB
X