Tim Review Rekomendasikan Tim Futsal Putra ke SEA Games 2021 Tapi FFI Ngotot Kirim Tim Putri

Jakarta, HanTer - Tim review yang diketuaioleh Prof. Asmawi terdiri dari para pakar olahraga, akademisi, praktisi olahraga, unsur KONI Pusat, KOI/NOC Indonesia hingga Kemenpora, sejak 31 Maret lalu telah memutuskan untuk merekomendasikan tim futsal putra yang menjadi wakil Merah Putih di ajang SEA Games 2021 Hanoi, Vietnam, pada 12-23 Mei 2022 mendatang.

Akan tetapi Federasi Futsal Indonesia (FFI) ngotot hanya ingin mengirimkan tim putrinya ke pesta olahraga negara-negara ASEAN edisi ke-31 itu,
seperti tertuang dalam suratnya bernomor 1390/Nasional/III-2022 per tanggal 31 Maret 2022 yang ditandatangani oleh Sekjen FFI Edhie Prasetyo, dimana hal tersebut amat bertentangan dengan visi dan misi dari tim review yang memprioritaskan cabang olahraga (cabor) berpeluang minimal meraih medali perak untuk direkomendasikan pemberangkatannya.

Padahal jika dilihat rekam jejaknya, tim putra lebih berpotensi meraih medali minimal perak di ajang SEA Games kali ini. Sebelumnya, tim putri meraih medali perunggu pada SEA Games Malaysia 2017 lalu.

Berdasarkan hasil pemaparan FFI melalui tim kepelatihan putri pada tanggal 31 Maret lalu, ternyata tak bisa meyakinkan tim review untuk merekomendasikan keberangkatannya, dimana mereka baru dikumpulkan pada 28 Maret dan melakukan TC di Jatinangor sejak 30 Maret lalu, ditambah pemberian hasil tes fisik (VO2 max dengan rata-rata 40) dari klub mereka masing-masing per bulan Oktober 2021 yang dinilai kurang mumpuni, sehingga dipertanyakan akan pencapaian target medali melalui statemen sebelumnya pada ajang SEA Games 2021 Hanoi nanti.

Menurut sumber dari FFI yang enggan disebutkan namanya, keyakinan pencapaian tinggi tim futsal putri pada SEA Games Hanoi nanti lantaran dari kelima kontestan, hanya Indonesia dan Malaysia yang memiliki liga futsal putri tiap tahunnya, sedangkan terhadap tiga tim lainnya seperti Vietnam, Thailand dan Myanmar, tidak menggulirkan kompetisi di dalam negerinya, sehingga atas dasar itu tim putri Merah Putih diyakini mampu meraih target yang ditentukan.

Akan tetapi, dari empat edisi SEA Games sebelumnya, medali emas selalu disabet Thailand, sedangkan perak diambil Vietnam, sehingga pencapaian minimal medali, yakni perak dinilai akan sulit terwujud bagi tim putri Indonesia, meski kedua negara di atas tidak menggelar liga tiap tahunnya, terlebih Malaysia yang memiliki liga akan menjadi sandungan lainnya bagi tim putri Merah Putih.

Sementara itu untuk tim putranya, selain memiliki liga futsal, mereka memiliki rekam jejak menjadi runner-up Kualifikasi Kejuaraan Futsal AFC 2020 yang berlangsung di Vietnam 2019, ditambah sistem pemilihan 14 pemain yang terbentuk chemistry-nya sejak tahun 2018 lalu yang bersinar melalui putaran liga domestik, ditambah capaian mereka di Piala AFF 2022 ini.

"Kami tim review sejak tanggal 31 Maret hanya merekomendasikan tim futsal putra yang mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2021 Hanoi, karena memiliki rekam jejak yang lebih baik, VO2 max yang bagus rata-rata di atas 50, hingga chemistry yang terbentuk dalam tim, ditambah pencapaian baru-baru ini. Namun Sekjen FFI melalui suratnya menyatakan memberangkatkan tim putri," ucap Asmawi, selaku Ketua tim review untuk SEA Games 2021 Hanoi.

Ya, sejatinya tim futsal putra sudah membuktikan hasilnya di Piala AFF 2022 ini. Tak hanya itu, dari keseluruhan terlihat jika tim putra secara fisik dan kesiapan lebih siap daripada tim putri.

"Namun apa yang menjadi keinginan dari FFI nampaknya tidak klop dengan kami. Jika FFI bertahan dengan keputusannya, kami tim review pun mengambil keputusan untuk tidak merekomendasikan keduanya dengan alasan capaian prestasi di atas segalanya melalui rekam jejak sebelumnya," tambah Asmawi. "Parameter kita adalah ujungnya prestasi, bukan yang lain," pungkasnya.