Jakarta, HanTer - Petinju Hasmar Lubis melakukan sujud syukur kemudian bangkit berdiri tegak serta memberi hormat. Lantas, dirinya meluapkan emosi kebahagiaan dengan menari di atas ring. Pendukungnya di tribun pun menyambutnya dengan euforia.
Pemandangan itu terekam usai wasit mengangkat tinggi tangan Hasmar. Petinju Pelatnas Tim Putih itu dinyatakan sebagai pemenang saat menghadapi Sandiyarto Deno Feroza dari pelatnas Tim Merah dalam ajang seleknas yang berlangsung di GOR Tebet, Jakarta, Kamis (17/6/2021) itu.
Petinju kelas 91kg itu merasa bangga bisa lolos seleksi nasional SEA Games Hanoi, Vietnam, November nanti. Dia mengaku optimis dari awal bisa memenangkan ajang seleknas itu. "Alhamdulillah, saya bisa mengalahkan petinju nasional," kata Hasmar usai laga.
Pria yang merupakan anggota TNI AD berpangkat Sersan Dua itu mengaku jika pada dua bulan terakhir mendapatkan latihan yang maksimal di Markas Kopassus group 1 Serang. "Saya dua bulan terakhir ini sudah digenjot latihan yang keras di Markas Kopassus group 1 Serang bersama pelatih pelatih yang sangat luar biasa," ungkap Hasmar.
Dia sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT. Menurutnya kemenangan ini atas izin Allah SWT, peran pelatih Tim Putih dan doa keluarga. Dia pun berhak masuk Pelatnas Tim Merah Putih yang diproyeksikan ke SEA Games Hanoi, Vietnam, yang akan digelar November nanti.
Lebih lanjut dikatakannya, tampil di SEA Games merupakan obsesinya sebagai petinju amatir. Petinju yang berasal dari Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara ini juga telah mengantongi tiket ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Akan tetapi, kehadiran Hasmar di Papua bukan sebagai anggota TNI untuk mengamankan kesuksesan PON, namun dirinya akan tercatat sebagai atlet yang mewakili DKI Jakarta.
Meski lahir di Sumatera Utara, Hasmar memilih hijrah merapat ke tim Ibu Kota, lantaran menurutnya pemerintah daerah Kabupaten Padang Lawas tidak memiliki perhatian. "Terima kasih Pak Hengky Silatang yang sudah menerima saya bergabung menjadi atlet DKI Jakarta," tuturnya.
Menurut manajer Tim Putih Nasri Abubakar pertarungan antara Hasmar Lubis dan Sandiyarto berlangsung ketat. Sejak ronde pertama kedua petinju berani tampil terbuka dan jual beli pukulan.
"Pertandingan yang seru dan menghibur. Mereka telah memberikan tontonan yang menarik dan sportif," kata Nasri.
Lebih lanjut dikatakan satu hal yang terpenting adalah petinju harus memiliki 'darah Merah Putih'. Tidak ada tendensi tertentu. "Jangan emosional kedaerahan dan ngotot untuk menang. Kita harus memilih yang terbaik dari yang terbaik," tandas Nasri.