HARIANTERBIT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menilai jika Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari merupakan sosok progresif dan inovatif. Hal itu diungkapkannya usai membuka Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) NOC Indonesia/Komite Olahraga Indonesia (KOI) 2023 di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Penilaian Menpora Dito itu merupakan jawaban pertanyaan awak media mengenai sosok seperti apa yang diperlukan dalam kepengurusan NOC Indonesia periode selanjutnya. Seperti diketahui, NOC Indonesia akan menggelar kongres pada 30 Juni 2023 mendatang dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum serta Komite Eksekutif Periode 2023-2027.
"Yang pasti sosok yang diperlukan NOC Indonesia adalah yang berfikiran jauh ke internasional, sosok yang fokus akan target raihan Indonesia ke Olimpiade serta bisa mengayomi seluruh cabang olahraga anggotanya," ucap Menpora Dito.
"Raja Sapta Oktohari merupakan sosok yang progresif dan inovatif, seiring dengan NOC Indonesia yang saat ini sangat progresif dan inovatif, juga mampu menembus dunia internasional, serta dihormati.
Lebih lanjut, Menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju itu pun mengaku jika kebersamaanya dengan Raja Sapta Oktohari melalui dunia olahraga sudah cukup lama.
"Saya sudah bersama beliau saat di cabor sepeda dan saya sangat memahami passion beliau di olahraga dan totalitasnya saat memegang amanah yang dibebankan. Jadi, secara diplomasi dan jaringannya sangat luas itu merupakan hal yang positif untuk NOC Indonesia. Yang pasti pemerintah tak ingin intervensi karena ini olahraga jadi harus independen," tutup Menpora Dito.
Sementara itu menyoroti kongres NOC Indonesia mendatang, Menpora yang murah senyum itu berpesan jika dalam kongres itu semangatnya adalah musyawarah, sehingga diharapkan keguyuban para stakeholder didalamnya dalam berdiskusi dalam mencapai kesepakatan bersama.
"Dalam kongres itu semangatnya adalah musyawarah. Jadi, idealnya di organisasi yang namanya musyawarah belum tentu juga ada pemilihan, karena yang penting adalah bagaimana guyubnya para stakeholder didalamnya dan jika berdiskusi secara kekeluargaan yang kemudian mencapai kesepakatan, ya itulah tujuan utama kongres dan musyawarah itu," pungkas Menpora Dito.
Artikel Terkait
Judo Indonesia Apresiasi Buah Diplomasi Raja Sapta Oktohari
Asian Games 2022 Hangzhou Ditunda, Raja Sapta Oktohari Pastikan Kesehatan Atlet Fokus Utama NOC Indonesia
Raja Sapta Oktohari Peringatkan Keras IADO, Merah Putih Terancam Tak Bisa Berkibar Lagi
Raja Sapta Oktohari: SEA Games Ajang Evaluasi Pembinaan Cabor
Bertemu IWF, Raja Sapta Oktohari Beri Kabar Bahagia untuk Angkat Besi
PN Tangerang Putuskan Alwi Susanto dan PT Forum Berita Indonesia Memintaan Maaf kepada Raja Sapta Oktohari
Raja Sapta Oktohari: SEA Games 2023 Kamboja, Momen Unjuk Kemampuan Tim Beregu
Pencak Silat Juara Umum, Raja Sapta Oktohari: Prestasi Indonesia Belum Habis di SEA Games 2023 Kamboja
Ditonton Langsung Menpora Dito, Sepakbola Indonesia Raih Emas SEA Games 2023 Kamboja, Usai 32 Tahun Paceklik
Mayoritas Ketua Cabor Minta Raja Sapta Oktohari Lanjutkan Pimpin NOC Indonesia Periode 2023-2027
Sepakbola Raih Emas, Menpora Dito: Ini Peninggalan Bersejarah Pak Zainudin Amali, Saya Hanya Meneruskan
Menpora Dito Gelar Kirab Juara Sebagai Apresiasi Perjuangan Atlet Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja
Menpora Dito Ucapkan Terima Kasih Kepada Atlet Indonesia saat Melepas Kirab Juara SEA Games 2023 Kamboja
Menpora Dito Tegaskan Tidak Menganakemaskan Satu Cabor dalam Parade Kirab Juara SEA Games 2023 Kamboja
Menpora Dito Jeli Melihat Potensi Diaspora dan Menunjuk Hamdan Hamedan Sebagai Tenaga Ahli Menteri (TAM)
Menpora Dito Dorong Generasi Muda Manfaatkan Kepekaan Terhadap Lingkungan Melalui Kompetisi Inovasi
Kerja Sama dengan Kemdikbud dan PUPR, Menpora Dito Terus Dukung Kemajuan Prestasi Gymnastik Indonesia
RALB NOC Indonesia Putuskan 66 Suara Anggota Kongres, Raja Sapta Oktohari: Bukan Game Menjaga Suara
Dukung Musisi Baru Berkarya di Belantika Musik Indonesia, Menpora Dito Terima Audiensi Aci Karibo
Menpora Dito Suntik Semangat Atlet Tenis Meja di Tengah Dualisme Kepengurusan