NOC Indonesia Ajak Masyarakat Sukseskan Pencalonan Tuan Rumah Olimpiade 2036

- Sabtu, 1 April 2023 | 06:36 WIB
Raja Sapta Oktohari (Eka - Harian Terbit)
Raja Sapta Oktohari (Eka - Harian Terbit)

HARIANTERBIT.com - Dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara FIFA World Cup U20 menjadi pukulan telak, bukan hanya pecinta sepakbola, namun itu turut melukai industri serta para pelaku olahraga seluruh Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, Raja Sapta Oktohari selaku ketua National Olympic Committe (NOC) Indonesia, pun menyuarakan agar tercoretnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U20 oleh FIFA sebagai empunya hajat, menjadi pil pahit untuk terakhir kali.

Okto, sapaannya, berharap, tidak ada lagi sanksi berupa pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara kejuaraan internasional, baik di single maupun multievent. Menurut dia, bila hal tersebut kembali terulang, maka mimpi Indonesia untuk menggelar Olimpiade 2036, berpotensi batal.

Baca Juga: Tiga Kemenangan yang Didapat Dengan Sholat Malam

Itu akan menjadi sebuah memori yang teramat pahit dalam dunia olahraga Indonesia. Sebab Olimpiade merupakan kejuaraan multievent yang mempertandingkan banyak cabang olahraga bergengsi sejagat dalam tempo empat tahunan.

Untuk mengantisipasi, Okto telah berkoordinasi dengan 67 cabang olahraga yang menjadi anggotanya agar memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui pengurus daerag di masing-masing wilayah. Ia tak ingin terjadi lagi diskriminasi antara politik dengan olahraga.

“Olahraga harus dipisahkan dengan politik. Tidak boleh ada diskriminasi karena DNA Olimpiade adalah nondiskriminasi. Semangat Olympism harus kita suarakan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Okto dalam acara buka puasa bersama dengan Anggoya NOC Indonesia di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Baca Juga: Kedodoran di Jateng dan Jatim, Begini Strategi Anies Rebut Suara di Kandang Banteng dan NU

“Jangan pupuskan mimpi dan harapan anak-anak kita yang sudah latihan berpeluh keringat dan mengorbankan waktunya agar Indonesia Raya dapat berkumandang dan Merah Putih berkibar tinggi di seluruh penjuru dunia," jelasnya menambahkan.

Okto menyebut pondasi yang diajarkan oleh Bapak Olimpiade Pierre de Coubertin adalah bukan sekadar menang atau kalah, tetapi partisipasi karena hakikatnya, Olimpiade mengajarkan nilai-nilai yang lebih penting: friendship, respect, excellence, dan sportivitas yang dinilai bisa dapat membawa perdamaian.

Atas semangat tersebut, NOC Indonesia pun turut mengkampanyekan #StandforIndonesianSport. “Tentu para Ketum National Federation yang hadir dari cabang Olympic dan Non-Olympic semuanya sepakat bahwa olahraga di indonesia harus dijalankan tanpa diskriminasi. Kami memiliki hastag StandForIndonesianSport,” tuturnya.

Baca Juga: Soal Artis Inisial R Terkait TPPU Rafael Alun Trisambodo, Begini Penyataan Resmi KPK

Lebih lanjut, di hadapan para stakeholder olahraga Indonesia, Okto kembali memperlihatkan video Presiden Joko Widodo yang sangat ingin melihat olahraga Indonesia bisa terus meningkatkan harga diri bangsa.

Okto mengatakan Presiden Joko Widodo yang mendapatkan gelar Bapak Olahraga Indonesia itu dapat melihat bagaimana olahraga dapat memberikan energi positif yang dapat disebarkan ke dunia.

Bagaimana Olympic Values bisa meningkatkan harga diri bangsa dan diumumkan langsung di G20 2022 Bali: Indonesia ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di Ibu Kota Nusantara

Baca Juga: Safe Deposit Rp 40 Miliar Rafael Alun Trisambodo di Bank Mandiri, Begini Kabarnya

Pandangan Presiden Joko Widodo pun mendapatkan sanjungan langsung dari Presiden IOC Thomas Bach yang diundang langsung di G20.

“Presiden IOC Thomas Bach yang mendapat undangan langsung di G20 memuji langsung bagaimana Presiden Joko Widodo yang mendukung netralitas dalam olahraga dan bagaimana Olympic dapat menyatukan perdamaian dunia,” pungkas Okto.

Editor: Zahroni Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PSSI Tunjuk Dua Arsitek Asing Tangani Timnas

Minggu, 28 Mei 2023 | 20:43 WIB
X