Teknologi Tepat Sasaran, Jadilah Masyarakat Digital Berbudaya Indonesia

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 20:24 WIB
Masyarakat digital yang berbudaya Indonesia (ist)
Masyarakat digital yang berbudaya Indonesia (ist)


HARIANTERBIT.com – Sejauh ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menggelar seminar online bertema Literasi Digital: Masyarakat Digital Yang berbudaya Indonesia.

Tiga narasumber dihadirkan, yakni Mayjen TNI Mar (Purn) Sturman Panjaitan SH (anggota Komisi I DPR RI), Semuel Abrijani Pangerapan BSc (Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI), Francklin CS Palemung STh dan Fikri Tamau SIP, MIP (akademisi).

Dalam paparannya, Sturman Panjaitan mengatakan kemajuan digital harus dimanfaatkan seluruh masyarakat dengan melakukan kebaikan dan jangan menyalahgunakan era digital untuk hal-hal tidak baik, apalagi tindak kriminal.Baca Juga: Hasto Sindir Ganjar, Capres PDIP Berprestasi, Bukan yang Pintar Berpoles Diri

“Teknologi ini harus tepat guna sehingga diperlukan kemampuan, semangat, Kerjasama oleh seluruh pihak karena potensi budaya yang Indonesia miliki sangat banyak dan berharga,” katanya, Jumat (3/2/2023).

Hal serupa dikatakan Semuel Abrijani Pangerapan, terkait adanya pandemi Covid-19 telah mendorong semua pihak untuk berinteraksi melalui platform digital.

“Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digital,” jelasnya.

Ditambahkan Semuel, bersama gerakan nasional literasi digital, serta jejaring hadir untuk memberikan perhatian informasi digital yang menjadi kemampuan digital ditingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.Baca Juga: Polisi Peras Polisi Diungkap Polisi

“Diperlukan kolaborasi yang baik masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital,” ungkapnya.

Sedangkan, Francklin CS Palemung mengatakan fenomena digital tidak bisa dipungkiri karena sudah menyatu dalam kehidupan sehari-hari.

“Digitalisasi bukan lagi sebuah pilihan ataupun keharusan melainkan sebuah kenyataan yang harus diterima. Generasi milineal mendapat bonus hidup di masa dan zaman yang sangat maju dan berkembang dalam teknologi digital,” terangnya.

Sementara, Fikri Tamau menjelaskan bahwa orang yang sedang membaca e-mail atau postingan adalah manusia dengan perasaan yang bisa saja terluka dan diharapkan untuk tidak mengirim komentar yang bernada menyerang.Baca Juga: Usai Tahu dibohongi, Chck Putranto Minta Dipertemukan dengan Ferdy Sambo

“Intinya ikuti aturan kehidupan nyata saat online, bersikap dan bertindaklah dengan selalu memperhatikan etika dan jangan terburu-buru menyimpulkan sesuatu. Ingatlah dimana berada saat sedang online, tidak semua orang mengikuti aturan yang sama,” tuturnya.

Fikri berharap para pengguna internet selalu bersikap terbuka dan jika dibutuhkan bersikap kritis tetapi tetap konstruktif (membangun), dan bukan bersikap sebaliknya (negative).

“Hormatilah orang lain ketika sedang online, kirim postingan yang sesuai pada saat di gurp, jika tidak dapat menemukan grup yang sesuai dengan itu dan merasa bahwa postingan tersebut harus dikirim, yakinkan bahwa subjek dari postingan tersebut sesuai dengan isinya. Sehingga orang lain tahu bahwa postingan tersebut tidak mengganggu topik diskusi saat itu,” harapnya.

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Terkini

Bakamla RI Selamatkan Nelayan di Selat Makassar

Kamis, 30 Maret 2023 | 18:15 WIB
X